medcom.id, Jakarta: Seorang warga korban penggusuran di permukiman RT 09/04 Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, dilarikan ke Rumah Sakit Budi Asih. Diduga pria tersebut mengalami serangan jantung saat terjadi penertiban.
Imran, warga Rawajati mengatakan, pria tersebut berumur sekitar 45 tahun. Menurut Imran, ketika petugas Satpol PP dan dua eskavator datang, pria tersebut langsung jatuh tergeletak.
"Saya kurang begitu kenal, orang-orang langsung berkerumun pas alat berat keruk rumahnya," kata Imran di lokasi penertiban, Kamis (1/9/2016).
Menurut Imran, pria tersebut langsung dievakuasi warga dan petugas kesehatan. Ambulans lantas bergegas membawa pria itu menuju rumah sakit terdekat.
"Tiba-tiba roboh. Lalu digotong ke mobil ambulans Rumah Sakit Budi Asih," ujar Imran.
Kondisi permukiman warga Rawajati, Pancoran, Jaksel setelah digusur Pemprov DKI Jakarta. Foto: MTVN/Ilham Wibowo
Hingga siang ini, kondisi kawasan Rawajati sudah luluh lantak kecuali sebuah musala dan posko Ormas Forum Betawi Rempug (FBR). Puing-puing bangunan hunian warga belum sepenuhnya dibersihkan petugas setempat. Sementara warga lain nampak sibuk mengemas perabotan yang sedari pagi hanya dibiarkan di sepanjang Jalan Rawajati Barat III.
Pemprov DKI menggusur permukiman warga Rawajati, Pancoran, Jaksel. Peringatan terhadap warga untuk mengosongkan lahan tersebut sudah dilakukan Pemprov DKI sejak 2015. Semula eksekusi penggusuran ini akan dilakukan pada awal Juni 2016. Berkat negosiasi penggusuran akhirnya ditunda.
(Baca juga: Tolak Penertiban, Warga Rawajati Berdoa di Tengah Jalan)
Meski diberi tenggat waktu cukup lama, warga keukeuh menolak direlokasi ke tempat yang sudah disediakan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama mengatakan heran kenapa warga sulit dipindahkan ke tempat lebih baik. Padahal Pemprov DKI Jakarta memberikan berbagai fasilitas gratis buat warga. Mantan Bupati Belitung Timur itu pun menyebut warga sudah terlalu manja.
"Saya katakan, kalian banyak yang tinggal di Jakarta, pagi-pagi juga sudah berangkat masuk kerja. Itu kita pindahin bukan ke Belitung loh, masih di Jakarta juga," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu 31 Agustus.
(Baca juga: Ahok: Warga Rawajati Terlalu Manja)
(Baca juga: Anggota DPRD DKI Sebut Penertiban Warga Rawajati Ilegal)
medcom.id, Jakarta: Seorang warga korban penggusuran di permukiman RT 09/04 Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, dilarikan ke Rumah Sakit Budi Asih. Diduga pria tersebut mengalami serangan jantung saat terjadi penertiban.
Imran, warga Rawajati mengatakan, pria tersebut berumur sekitar 45 tahun. Menurut Imran, ketika petugas Satpol PP dan dua eskavator datang, pria tersebut langsung jatuh tergeletak.
"Saya kurang begitu kenal, orang-orang langsung berkerumun pas alat berat keruk rumahnya," kata Imran di lokasi penertiban, Kamis (1/9/2016).
Menurut Imran, pria tersebut langsung dievakuasi warga dan petugas kesehatan. Ambulans lantas bergegas membawa pria itu menuju rumah sakit terdekat.
"Tiba-tiba roboh. Lalu digotong ke mobil ambulans Rumah Sakit Budi Asih," ujar Imran.
Kondisi permukiman warga Rawajati, Pancoran, Jaksel setelah digusur Pemprov DKI Jakarta. Foto: MTVN/Ilham Wibowo
Hingga siang ini, kondisi kawasan Rawajati sudah luluh lantak kecuali sebuah musala dan posko Ormas Forum Betawi Rempug (FBR). Puing-puing bangunan hunian warga belum sepenuhnya dibersihkan petugas setempat. Sementara warga lain nampak sibuk mengemas perabotan yang sedari pagi hanya dibiarkan di sepanjang Jalan Rawajati Barat III.
Pemprov DKI menggusur permukiman warga Rawajati, Pancoran, Jaksel. Peringatan terhadap warga untuk mengosongkan lahan tersebut sudah dilakukan Pemprov DKI sejak 2015. Semula eksekusi penggusuran ini akan dilakukan pada awal Juni 2016. Berkat negosiasi penggusuran akhirnya ditunda.
(
Baca juga: Tolak Penertiban, Warga Rawajati Berdoa di Tengah Jalan)
Meski diberi tenggat waktu cukup lama, warga keukeuh menolak direlokasi ke tempat yang sudah disediakan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama mengatakan heran kenapa warga sulit dipindahkan ke tempat lebih baik. Padahal Pemprov DKI Jakarta memberikan berbagai fasilitas gratis buat warga. Mantan Bupati Belitung Timur itu pun menyebut warga sudah terlalu manja.
"Saya katakan, kalian banyak yang tinggal di Jakarta, pagi-pagi juga sudah berangkat masuk kerja. Itu kita pindahin bukan ke Belitung loh, masih di Jakarta juga," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu 31 Agustus.
(
Baca juga: Ahok: Warga Rawajati Terlalu Manja)
(
Baca juga: Anggota DPRD DKI Sebut Penertiban Warga Rawajati Ilegal)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)