Metrotvnewscom, Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan masih menunggu laporan detail soal kerusakan karang di Raja Ampat, Papua, oleh kapal pesiar Caledonian Sky yang berbendera Inggris . Namun, kementerian sudah mendapatkan beberapa masukan untuk menangani perkara ini.
"(Pertama) apakah terkait dengan kerja sama untuk pemulihan," kata Menteri LHK Siti Nurbaya di Kompleks Istana, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu 22 Maret 2017.
Padangan kedua adalah menyerahkan kepada asuransi untuk menyelesaikan masalah ini. Ketiga, dengan langkah penegakan hukum langsung dengan pengaduan dengan maju ke pengadilan internasional.
"Itu semua sedang dipelajari. Tapi kita cenderung maju ke pengadilan saja," jelas dia.
Siti menjelaskan, kerusakan karang di Raja Ampat sudah mencapai 16 ribu meter persegi. Data kerusakan ini nantinya bakal jadi pertimbangan dalam menentukan langkah hukumnya.
Baca: Luhut Sesalkan MV Caledonian SKy Bisa Lolos Hingga Filipina
Sementara itu, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Pandjaitan menyebut, Caledonian Sky bakal bertanggung jawab terkait kerusakan terumbu karang di Raja Ampat. Pemilik kapal menyampaikan hal itu setelah bertemu dengan Tim Terpadu Kemaritiman.
"Kami sudah berkomunikasi dengan asuransi kapal. Mereka (pihak kapal pesiar-red) akan bertanggungjawab atas kerusakan terumbu karang," kata Luhut di sela-sela kunjungannya di Gresik, Jawa Timur, Senin 20 Maret 2017.
Luhut meminta pemerintah setempat melakukan intropeksi dan pembenahan sehingga kejadian serupa tak terulang. Apa lagi, ungkap Luhut, terumbu karang yang rusak itu termasuk jenis langka di dunia.
Terumbu karang di Raja Ampat rusak saat Caledonian Sky melintasi perairan tersebut pada Jumat 4 Maret 2017. Dalam perjalanan menuju Bitung, kapal kandas di atas area terumbu karang.
Kapal berbobot 4,2 GT yang membawa 102 turis dan 79 awak. Kapten kapal Keith Michael Taylor mengaku mengguna GPS untuk melintasi perairan itu. Namun, nahkoda tak mempertimbangkan faktor gelombang dan kondisi alam di perairan itu.
Baca: Izin Kapal ke Raja Ampat akan Dievaluasi
Metrotvnewscom, Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan masih menunggu laporan detail soal kerusakan karang di Raja Ampat, Papua, oleh kapal pesiar Caledonian Sky yang berbendera Inggris . Namun, kementerian sudah mendapatkan beberapa masukan untuk menangani perkara ini.
"(Pertama) apakah terkait dengan kerja sama untuk pemulihan," kata Menteri LHK Siti Nurbaya di Kompleks Istana, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu 22 Maret 2017.
Padangan kedua adalah menyerahkan kepada asuransi untuk menyelesaikan masalah ini. Ketiga, dengan langkah penegakan hukum langsung dengan pengaduan dengan maju ke pengadilan internasional.
"Itu semua sedang dipelajari. Tapi kita cenderung maju ke pengadilan saja," jelas dia.
Siti menjelaskan, kerusakan karang di Raja Ampat sudah mencapai 16 ribu meter persegi. Data kerusakan ini nantinya bakal jadi pertimbangan dalam menentukan langkah hukumnya.
Baca: Luhut Sesalkan MV Caledonian SKy Bisa Lolos Hingga Filipina
Sementara itu, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Pandjaitan menyebut, Caledonian Sky bakal bertanggung jawab terkait kerusakan terumbu karang di Raja Ampat. Pemilik kapal menyampaikan hal itu setelah bertemu dengan Tim Terpadu Kemaritiman.
"Kami sudah berkomunikasi dengan asuransi kapal. Mereka (pihak kapal pesiar-red) akan bertanggungjawab atas kerusakan terumbu karang," kata Luhut di sela-sela kunjungannya di Gresik, Jawa Timur, Senin 20 Maret 2017.
Luhut meminta pemerintah setempat melakukan intropeksi dan pembenahan sehingga kejadian serupa tak terulang. Apa lagi, ungkap Luhut, terumbu karang yang rusak itu termasuk jenis langka di dunia.
Terumbu karang di Raja Ampat rusak saat Caledonian Sky melintasi perairan tersebut pada Jumat 4 Maret 2017. Dalam perjalanan menuju Bitung, kapal kandas di atas area terumbu karang.
Kapal berbobot 4,2 GT yang membawa 102 turis dan 79 awak. Kapten kapal Keith Michael Taylor mengaku mengguna GPS untuk melintasi perairan itu. Namun, nahkoda tak mempertimbangkan faktor gelombang dan kondisi alam di perairan itu.
Baca: Izin Kapal ke Raja Ampat akan Dievaluasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SUR)