Mantan juru bicara (jubir) Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Wimar Witoelar. MI/Safir Makki
Mantan juru bicara (jubir) Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Wimar Witoelar. MI/Safir Makki

Wimar Witoelar Sempat Dirawat Sepekan Sebelum Meninggal

Aria Triyudha • 19 Mei 2021 13:53
Jakarta: Jenazah almarhum Wimar Witoelar sempat mejalani perawatan di rumah sakit sebelum meninggal. Dia menderita sepsis.
 
"Beliau masuk rumah sakit ICU itu tujuh hari yang lalu, Rabu kemarin (pekan lalu) hingga Rabu ini," kata pimpinan Intermatrix Communications Erna Indriana di rumah duka, Rabu, 19 Mei 2021.
 
Erna mengungkapkan sebelum masuk ICU selama sepekan, Wimar baru pulang dari rumah sakit. Dia sempat dirawat selama tiga hari.

"Dirawat biasa karena awalnya mimisan. Cukup banyak kemudian muntah darahnya, tapi darah yang sudah hitam. Dua kali muntah darah sehingga keluarga bawa ke RS," ujar Erna.
 
Setelah dirawat, terungkap lambung Wimar bermasalah. Almarhum telah dites covid-19 dan hasilnya negatif. Pihak RS memperbolehkan Wimar pulang meski dalam kondisi masih lemas.
 
Almarhum semakin lemah dan tidak sadarkan diri. Akhirnya kembali dibawa ke rumah sakit pada Rabu, 12 Mei 2021.
 
(Baca: Wimar Witoelar, Sosok Jangkar Pergerakan Reformasi)
 
"Coba dibangunkan tapi tidak sadar dan tidak bangun. Kemudian dipanggil ambulans lagi beliau dibawa ke IGD RSPI dan dokter menyatakan terkena sepsis dan infeksi berat seluruh tubuh mengakibatkan kegagalan multiorgan," beber Erna.
 
Erna menyebut kondisi Wimar sudah kritis sejak masuk rumah sakit pekan lalu. Almarhum mesti cuci darah tiga kali dalam sehari dan dipasang ventilator. Namun, Wimar masih sempat sadar dan sempat bisa dikunjungi.
 
"Saya dengar setelah lebaran itu video call dengan anaknya yang di Norwegia, sempat bisa mengucapkan halo ke cucunya," kata Erna.
 
Almarhum terus menjalani perawatan medis. Namun, detak jantung Wimar berhenti sekitar pukul 08.30.
 
Pihak rumah menghubungi keluarga untuk minta izin melakukan pompa. Upaya itu sempat mengembalikan detak jantung almahum. Namun, Wimar akhirnya mengembuskan napas terakhir.
 
"Pukul 08.56 beliau pergi," kata Erna.
 
Wimar bakal dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir. Saat ini, jezaha disemayamkan di rumah duka Jalan Madrasah 5B, Gandaria Selatan, Jakarta Selatan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan