Jakarta: Pemerintah telah melakukan take down terhadap ribuan konten hoaks di media sosial terkait vaksin covid-19. Data itu berdasarkan Laporan Kinerja Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin Tahun 2021.
"Penanganan persebaran dan take down konten hoaks vaksin covid-19 per 12 Oktober 2021 sebanyak 2.233," isi laporan yang diterima Medcom.id, Rabu, 20 Oktober 2021.
Hoaks yang berhasil ditangani di Facebook ada 2.050, Instagram ada 11, dan Twitter ada 108. Sementara itu, YouTube terdapat 43 sebaran dan Tik Tok 21 sebaran.
Laporan itu menyebut fenomena infodemik atau kabar palsu tak bisa dipungkiri. Kabar palsu merajalela di platform digital hingga menjalari di jaringan pribadi.
Baca: Laporan Kinerja Jokowi-Ma'ruf: Pemerintah Belajar dari Serangan Varian Delta
Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan infodemik sama berbahayanya dengan virus korona. Hoaks tersebut dapat membuat kepanikan dan mengganggu penanganan pandemi, bahkan memicu kematian. Untuk itu, perlu penanganan tepat memberantas infodemik tersebut.
"Perlu kolaborasi seluruh elemen masyarakat, platform digital, serta media untuk membendung infodemik. Biasakan cek fakta dan matikan konten palsu dengan akurasi data," tulis laporan itu.
Laporan kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin Tahun 2021 tersaji dalam 85 halaman. Laporan yang diterbitkan Kantor Staf Kepresidenan itu berjuluk 'Capaian 2021, Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh'.
Jakarta: Pemerintah telah melakukan
take down terhadap ribuan
konten hoaks di media sosial terkait
vaksin covid-19. Data itu berdasarkan Laporan Kinerja Pemerintahan Presiden Joko Widodo
(Jokowi) dan Wakil Presiden
Ma'ruf Amin Tahun 2021.
"Penanganan persebaran dan
take down konten hoaks vaksin covid-19 per 12 Oktober 2021 sebanyak 2.233," isi laporan yang diterima
Medcom.id, Rabu, 20 Oktober 2021.
Hoaks yang berhasil ditangani di
Facebook ada 2.050,
Instagram ada 11, dan
Twitter ada 108. Sementara itu,
YouTube terdapat 43 sebaran dan
Tik Tok 21 sebaran.
Laporan itu menyebut fenomena infodemik atau kabar palsu tak bisa dipungkiri. Kabar palsu merajalela di platform digital hingga menjalari di jaringan pribadi.
Baca:
Laporan Kinerja Jokowi-Ma'ruf: Pemerintah Belajar dari Serangan Varian Delta
Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan infodemik sama berbahayanya dengan virus korona. Hoaks tersebut dapat membuat kepanikan dan mengganggu penanganan pandemi, bahkan memicu kematian. Untuk itu, perlu penanganan tepat memberantas infodemik tersebut.
"Perlu kolaborasi seluruh elemen masyarakat, platform digital, serta media untuk membendung infodemik. Biasakan cek fakta dan matikan konten palsu dengan akurasi data," tulis laporan itu.
Laporan kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin Tahun 2021 tersaji dalam 85 halaman. Laporan yang diterbitkan Kantor Staf Kepresidenan itu berjuluk 'Capaian 2021, Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh'.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)