Jakarta: Dampak ekonomi wabah virus korona (novel coronavirus) Covid-19 turut dirasakan biro perjalanan umrah. Kerugian biro umrah se-Indonesia ditaksir mencapai triliunan rupiah tiap bulan jika pemerintah Arab Saudi tak kunjung membuka akses jemaah umrah dari Indonesia.
"Berpengaruh pada potensi penerimaan penjualan Rp2,5 triliun tiap bulan," kata Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Joko Asmoro dalam sebuah diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 29 Februari 2020.
Meski begitu, Joko enggan membeberkan lebih lanjut soal kerugian. Dia tak ingin masyarakat fokus pada kerugian biro jasa umrah karena penangguhan akses masuk ibadah umrah ini berdasar faktor keselematan dan keamanan.
"Semua akan rugi, tapi demi kebaikan dan keamanan," ujarnya.
Joko maklum pihak Arab Saudi melarang sementara warga asing masuk ke wilayahnya. Hal itu untuk mencegah penyebaran Covid-19 di negaranya. Joko berharap situasi segera kondusif karena dia prihatin ibadah umrah jemaah asal Indonesia banyak tertunda.
Baca: Travel Umrah Berharap Kebijakan Arab Saudi Segera Berakhir
Pemerintah Arab Saudi menunda jemaah umrah sementara waktu. Kebijakan diambil untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 di tanah Haram tersebut.
Penangguhan masuk ke Arab Saudi dengan visa turis dari negara-negara dengan penyebaran virus Covid-19, seperti Tiongkok, Iran, Italia, Korea, Jepang, Thailand, Malaysia, Indonesia, Pakistan, Afghanistan, Irak, dan Filipina.
Hal ini juga berlaku untuk Singapura, India, Lebanon, Suriah, Yaman, Azerbaijan, Kazakhstan, Uzbekistan, Somalia, Vietnam atau negara lain yang akan menunjukkan lebih banyak kasus virus korona. Prosedur ini bersifat sementara dan harus terus-menerus dievaluasi oleh pihak berwenang.
Jakarta: Dampak ekonomi wabah virus korona (novel coronavirus) Covid-19 turut dirasakan biro perjalanan umrah. Kerugian biro umrah se-Indonesia ditaksir mencapai triliunan rupiah tiap bulan jika pemerintah Arab Saudi tak kunjung membuka akses jemaah umrah dari Indonesia.
"Berpengaruh pada potensi penerimaan penjualan Rp2,5 triliun tiap bulan," kata Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Joko Asmoro dalam sebuah diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 29 Februari 2020.
Meski begitu, Joko enggan membeberkan lebih lanjut soal kerugian. Dia tak ingin masyarakat fokus pada kerugian biro jasa umrah karena penangguhan akses masuk ibadah umrah ini berdasar faktor keselematan dan keamanan.
"Semua akan rugi, tapi demi kebaikan dan keamanan," ujarnya.
Joko maklum pihak Arab Saudi melarang sementara warga asing masuk ke wilayahnya. Hal itu untuk mencegah penyebaran Covid-19 di negaranya. Joko berharap situasi segera kondusif karena dia prihatin ibadah umrah jemaah asal Indonesia banyak tertunda.
Baca:
Travel Umrah Berharap Kebijakan Arab Saudi Segera Berakhir
Pemerintah Arab Saudi menunda jemaah umrah sementara waktu. Kebijakan diambil untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 di tanah Haram tersebut.
Penangguhan masuk ke Arab Saudi dengan visa turis dari negara-negara dengan penyebaran virus Covid-19, seperti Tiongkok, Iran, Italia, Korea, Jepang, Thailand, Malaysia, Indonesia, Pakistan, Afghanistan, Irak, dan Filipina.
Hal ini juga berlaku untuk Singapura, India, Lebanon, Suriah, Yaman, Azerbaijan, Kazakhstan, Uzbekistan, Somalia, Vietnam atau negara lain yang akan menunjukkan lebih banyak kasus virus korona. Prosedur ini bersifat sementara dan harus terus-menerus dievaluasi oleh pihak berwenang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)