Ilustrasi penyemprotan nyamuk DBD. MI/Sumaryanto
Ilustrasi penyemprotan nyamuk DBD. MI/Sumaryanto

Pemda Diminta Gandeng BMKG Cegah DBD

Theofilus Ifan Sucipto • 10 Maret 2020 15:55
Jakarta: Pemerintah daerah (Pemda) diminta bekerja sama dengan Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mencegah demam berdarah dengue (DBD). Informasi prakiraan cuaca bisa menjadi acuan pemda menentukan langkah preventif.
 
"Pemantauan cuaca bisa dihubungkan dengan kejadian DBD," kata Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi kepada Medcom.id, Selasa, 10 Maret 2020.
 
Nadia menjelaskan, nyamuk aedes aegypti yang membawa virus dengue paling banyak muncul saat awal dan akhir musim hujan. Seluruh pemda bisa mengetahui awal dam akhir musim hujan di wilayah masing-masing.

Dia menyebut kematian 100 orang akibat DBD sangat mengkhawatirkan. Penyebaran virus DBD harus segera diintervensi. 
 
"Pengelolaan lingkungan juga harus baik," tutur dia. 
 
(Baca: Jakarta Masuk Zona Merah DBD)
 
Salah satunya lewat gerakan 3M, yaitu menutup saluran air, menguras air, dan mengubur barang yang bisa menjadi sarang nyamuk. Ini perlu dilakukan di seluruh tempat. 
 
"Di rumah, sekolah, tempat kerja, tempat ibadah harus bebas dari nyamuk dan jentik," tutur Nadia. 
 
Angka kematian akibat DBD terus meningkat. Teranyar, jumlah kematian mencapai 100 orang secara nasional.
 
Jumlah kasus DBD yang terkonfirmasi mencapai 16.099. Angka ini melonjak dari sebelumnya 14.716 kasus dengan jumlah kematian 94 jiwa. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan