Syafruddin mengunjungi Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW, di pelataran Masjid Nabawi, Madinah, Saudi Arabia. Istimewa.
Syafruddin mengunjungi Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW, di pelataran Masjid Nabawi, Madinah, Saudi Arabia. Istimewa.

Syafruddin Kagumi Museum Sejarah Rasulullah

Juven Martua Sitompul • 05 Januari 2022 13:49
Jakarta: Ketua Yayasan Museum Nabi Muhammad sekaligus Ketua Dewan Pembina Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad, Komjen Pol (Purn) Syafruddin menerima undangan khusus dari Liga Muslim Dunia (LMD) dan Yayasan Assalam. Undangan itu untuk mengunjungi Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW, di pelataran Masjid Nabawi, Madinah, Saudi Arabia, Selasa, 4 Januari 2022.
 
Syafruddin mengagumi Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW yang baru saja dibuka di madinah untuk umat muslim tersebut. Menurut dia, museum tersebut cerminan dari kehidupan Nabi Muhammad SAW.
 
Termasuk, titik awal peradaban Islam yang sudah menyebar di berbagai penjuru dunia. Terdapat tampilan layar digital yang menarik dan menceritakan sejarah perjalanan hidup dan perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW.

Dia menilai artefak yang ditampilkan dalam museum tersebut wujud multidimensi yang tampak seperti nyata. Syafruddin menjelaskan di dalam museum banyak ruangan yang menampilkan sejarah peperangan zaman Rasulullah.
 
Museum ini menampilkan puluhan lukisan dan instalasi seni interaktif yang tersedia dalam sejumlah bahasa. Saat ini, baru tersedia tujuh bahasa, yakni Arab, Inggris, Spanyol, Urdu, Prancis, Turki, dan Indonesia.
 
"Kita dapat mengetahui sejarah panjang serta tingkah laku Rasulullah semasa hidupnya. Tampilan yang disuguhkan seolah-olah kita terbawa dalam kehidupan Rasulullah yang nyata dalam penglihatan kita," kata Syafruddin melalui keterangan tertulis yang diterima Medcom.id.
 
Baca: Komjen Purn Syafruddin Terpilih jadi Wakil Presiden DMDI
 
Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini juga menyebut Museum Sejarah Rasullullah akan dibangun di Indonesia. Ini akan menjadi museum peradaban Islam pertama di dunia selain di Saudi Arabia.
 
Tujuannya memberikan penghargaan kepada Rasulullah. Lokasinya di Jakarta sangat strategis. Syafruddin bahkan menyebut museum itu akan lebih luas dibandingkan dengan yang ada di Madinah.
 
Rombongan Syafruddin diterima Managing Direktur Cabang Madinah dari The International Fair and Museum of the Prophet's Biography and Islamic Civilization, Sa'id AlQurashi, didampingi Direktur Kerjasama External, Musfer Al-Wadhi'i, beserta tim. Mereka mewakili Sekertaris Jendral Liga Muslim Dunia (LMD) Atau Rabithah Alam Islami, Syekh Muhammad bin Abdulkarim al-Issa. Hadir pula menyambut rombongan perwakilan Yayasan Wakaf Assalam, Syaikh Nashir Az Sahroni dan Kepala Kantor Gubernur Madinah, Syaikh Fahd Suhaimi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan