Jakarta: Relawan LaporCovid-19 menilai tingkat vaksinasi pelajar masih sangat kecil sangat berisiko ketika digelar pembelajaran tatap muka (PTM). Ditambah masih banyak laporan sekolah tidak mematuhi protokol kesehatan (prokes) selama PTM.
Hingga 2 oktober 2021 vaksinasi pada pelajar baru 14,71 persen untuk dosis pertama dan 9,98 persen untuk dosis kedua. Capaian ini masih tergolong rendah untuk usia pelajar dengan rentan usia 12-17 tahun. Sedangkan vaksinasi untuk guru dosis pertama baru terealisasi 62,18 persen dan dosis kedua 38 persen.
"Pelaksanaan PTM juga memiliki risiko terinfeksi terutama pada anak-anak di bawah 12 tahun yang belum diperbolehkan untuk vaksin covid-19," kata relawan LaporCovid-19 Natasha Devanand Dhanwani dalam webinar Pembelajaran Tatap Muka Pertaruhkan Keselamatan Anak dari LBH Jakarta, Minggu, 3 Oktober 2021.
LaporCovid-19 juga menerima laporan pelanggaran protokol kesehatan di lingkup sekolah. Setidaknya 167 aduan terverifikasi tentang penyelenggaraan PTM yang melanggar prokes.
Sejak Januari hingga 27 September 2021 pelanggaran paling banyak terjadi di tingkat SD sebanyak 31,6 persen dan SMA 27 persen. LaporCovid-19 menerima 22 laporan pada Septemerb 2021.
Natasha mengungkapkan laporan mengenai tidak memadainya sarana prasarana pendukung untuk memitigasi pengobatan covid-19. Hingga terkait penyelenggaraan protokol kesehatan oleh warga sekolah.
"Juga penyimpangan yang dilakukan sekolah terkait perizinan masuk sekolah tatap muka yang seharusnya dengan persetujuan orang tua tanpa paksaan," beber dia.
Salah satu laporan berasal dari sekolah di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat pada 7 September 2021. Sekolah tidak mematuhi protokol kesehatan, seperti meja tidak disekat, keran air di beberapa titik mati, bahkan hand sanitizer hanya tersedia di beberapa tempat.
Laporan kedua berasal dari salah satu sekolah di Jawa Barat pada 14 September 2021. Sekolah tidak mematuhi protokol kesehatan, yakni jarang ada yang memakai masker mulai dari kepala sekolah, guru, dan lainnya.
"Fasilitas seperti hand sanitizer atau untuk cuci tangan pun tidak ada hanya ada di kamar mandi, jam pelajaran juga setiap hari, praktik olahraga, memasak sama sekali tanpa protokol covid-19 dan siswa juga diminta untuk berangkat sekolah dari Senin sampai Jumat tanpa adanya pemberitahuan pembagian sif," ujar Natasha.
Baca: Ini Rekomendasi KPAI Terkait Temuan Pelanggaran Prokes di Sekolah
Jakarta: Relawan LaporCovid-19 menilai tingkat vaksinasi pelajar masih sangat kecil sangat berisiko ketika digelar
pembelajaran tatap muka (PTM). Ditambah masih banyak laporan sekolah tidak mematuhi
protokol kesehatan (prokes) selama PTM.
Hingga 2 oktober 2021 vaksinasi pada pelajar baru 14,71 persen untuk dosis pertama dan 9,98 persen untuk dosis kedua. Capaian ini masih tergolong rendah untuk usia pelajar dengan rentan usia 12-17 tahun. Sedangkan vaksinasi untuk guru dosis pertama baru terealisasi 62,18 persen dan dosis kedua 38 persen.
"Pelaksanaan PTM juga memiliki risiko terinfeksi terutama pada anak-anak di bawah 12 tahun yang belum diperbolehkan untuk
vaksin covid-19," kata relawan LaporCovid-19 Natasha Devanand Dhanwani dalam webinar Pembelajaran Tatap Muka Pertaruhkan Keselamatan Anak dari LBH Jakarta, Minggu, 3 Oktober 2021.
LaporCovid-19 juga menerima laporan pelanggaran protokol kesehatan di lingkup sekolah. Setidaknya 167 aduan terverifikasi tentang penyelenggaraan PTM yang melanggar prokes.
Sejak Januari hingga 27 September 2021 pelanggaran paling banyak terjadi di tingkat SD sebanyak 31,6 persen dan SMA 27 persen. LaporCovid-19 menerima 22 laporan pada Septemerb 2021.
Natasha mengungkapkan laporan mengenai tidak memadainya sarana prasarana pendukung untuk memitigasi pengobatan covid-19. Hingga terkait penyelenggaraan protokol kesehatan oleh warga sekolah.
"Juga penyimpangan yang dilakukan sekolah terkait perizinan masuk sekolah tatap muka yang seharusnya dengan persetujuan orang tua tanpa paksaan," beber dia.
Salah satu laporan berasal dari sekolah di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat pada 7 September 2021. Sekolah tidak mematuhi protokol kesehatan, seperti meja tidak disekat, keran air di beberapa titik mati, bahkan
hand sanitizer hanya tersedia di beberapa tempat.
Laporan kedua berasal dari salah satu sekolah di Jawa Barat pada 14 September 2021. Sekolah tidak mematuhi protokol kesehatan, yakni jarang ada yang memakai masker mulai dari kepala sekolah, guru, dan lainnya.
"Fasilitas seperti
hand sanitizer atau untuk cuci tangan pun tidak ada hanya ada di kamar mandi, jam pelajaran juga setiap hari, praktik olahraga, memasak sama sekali tanpa protokol covid-19 dan siswa juga diminta untuk berangkat sekolah dari Senin sampai Jumat tanpa adanya pemberitahuan pembagian sif," ujar Natasha.
Baca:
Ini Rekomendasi KPAI Terkait Temuan Pelanggaran Prokes di Sekolah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)