“Tim DVI berhasil mengidentifikasi satu korban dengan metode DNA dan medis,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa, 2 Maret 2021.
Mengacu pada manifes penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Razanah, tercatat berada di nomor 11. Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes Polri Kombes Ratna Relawati menuturkan jenazah Razanah teridentifikasi dari pencocokan data DNA antemortem anak.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Dengan data pembanding dari anak kandung beliau, atas nama Muhammad Rizki Pratama. Alhamdulillah sudah teridentifikasi," tutur Ratna.
(Baca: Pencarian CVR Pesawat Sriwijaya SJ-182 Dilanjutkan)
Sebanyak 46 korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air teridentifikasi lewat pencocokan data DNA antemortem (sebelum kematian) dengan postmortem (setelah kematian). Sementara itu, 13 korban teridentifikasi melalui pencocokan data sidik jari postmortem dengan antemortem. Pencocokan berdasarkan database sidik jari dari dokumen kependudukan e-KTP.
"Tim DVI sudah memeriksa seluruh body bag. Diperiksa menggunakan standar yang berlaku sehingga hasil kerja Tim DVI bisa dipertanggungjawabkan," ujar Rusdi.
Hingga kini, 59 korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 telah teridentifikasi. Sementara itu, empat korban belum teridentifikasi, yakni Arkana Nadhif Wahyudi, 7 bulan; Dania, 2, Panca Widia Nursanti, 46.
(REN)