KaKorps Brimob Polri Irjen Pol Murad Ismail menunjukkan jenis senjata pelontar granat ketika memberikan keterangan di Mabes Polri. (Foto: Antara/Wahyu Putro A).
KaKorps Brimob Polri Irjen Pol Murad Ismail menunjukkan jenis senjata pelontar granat ketika memberikan keterangan di Mabes Polri. (Foto: Antara/Wahyu Putro A).

Brimob Impor Senjata untuk Pertempuran Dalam Kota

Juven Martua Sitompul • 01 Oktober 2017 05:53
medcom.id, Jakarta: Kepala Korps Brimob Polri Irjen Murad Ismail mengakui ratusan senjata dan ribuan amunisi yang didatangkan dari Bulgaria bakal digunakan di daerah-daerah operasi. Termasuk, pertempuran dalam kota.
 
"Jadi ini digunakan apabila kalau senjata itu digunakan di daerah-daerah operasi, pertempuran dalam kota," kata Murad di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Sabtu 30 September 2017.
 
(Baca juga: Senjata Brimob Diimpor dari Bulgaria)

Senjata berjenis Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) kal 40x46 mm itu diakui Murad mampu melumpuhkan musuh yang bersembunyi. Amunisi yang dilontarkan akan pecah dan mengeluarkan serpihan.
 
"Itu ada musuh di belakang pohon di belakang tembok, itu kalau kita tembakan jatuh ke situ, pecah jadi kejut dan orang di belakang pohon jadi lari," ujarnya.
 
Murad bilang, impor senjata jenis serupa untuk Brimob ini adalah yang ketiga kalinya. Sebelumnya, Polri mengimpor senjata SAGL untuk Brimob pada 2015 dan 2016.
 
(Baca juga: Polri Bantah Senjata untuk Brimob Mematikan)
 
Jenderal bintang dua itu membantah bila senjata dan amunisinya ditahan TNI. Dia mengklaim bahwa sebanyak 280 senjata dan 5.932 amunisi itu sedang dikarantinakan di gudang UNEX Area Kargo Bandara Soekarno Hatta (Soetta) untuk kemudian diproses oleh Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.
 
"Kita masukin dulu, nanti dicek sama BAIS sesuai enggak apa yang kita masukin, sesuai dengan manifes. Baru (setelah itu) retur BAIS keluar," pungkasnya.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan