medcom.id, Jakarta: Calon gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak kaget mendengar ada gerakan asal bukan Ahok. Dia mengatakan gerakan itu muncul sejak Joko Widodo transisi menjadi Presiden.
"Itu mah sejak pak Jokowi jadi Presiden. Waktu saya belum dilantik sudah ada gerakan asal bukan Ahok," kata Ahok di Jakarta Selatan, Rabu 8 Maret 2017.
Joko Widodo terpilih menjadi Presiden pada Pemilihan Presiden 2014. Karena itu, Ahok yang ketika itu menjadi Wakil Gubernur naik menjadi Gubernur.
Gerakan asal bukan Ahok mulai ramai. Gerakan Muslim Jakarta (GMJ) termasuk yang paling lantang menolak Ahok menjadi DKI 1. "Bahkan dulu ada gubernur tandingan," ujar Ahok.
Sebelumnya, Lembaga Media Survei Nasional (Median) merilis hasil survei kepada 800 warga Jakarta terkait Pilkada. Dari angka tersebut, 25,9 persennya memilih Anies-Sandi dengan alasan asal bukan Ahok.
Sebanyak 27,1 persen responden memilih Anies-Sandi karena seagama, diikuti faktor lain di bawah lima persen, seperti programnya bagus, santun, berpengalaman, terbukti, serta alasan lainnya.
Ketika ditanya apa yang tidak disukai dari Basuki-Djarot, sebanyak 28 persen responden menyebutkan karena Ahok tidak bisa menjaga kata-kata. Sebanyak 10,7 persen responden tidak menyukai Ahok karena kasus dugaan penodaan agama, dan menilai Ahok arogan sebesar 9,3 persen.
Survei bertajuk Memahami Peta Kompetisi Putaran Kedua Pilgub DKI ini dilaksanakan pada 21 Februari-27 Februari 2017. Survei memiliki margin of error sebesar plus minus 3,4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Peneliti menentukan sampel dalam survei dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi di seluruh kotamadya di Jakarta dan faktor gender.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((TRK))