Metrorvnews.com, Jakarta: Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama batal blusukan ke kawasan Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Pria yang karib disapa Ahok mengaku mengutamakan keamanan.
"Tadinya aku mau turun, tapi kondisinya enggak mungkin. Terlalu lebar jalannya dan padat, ricuh banyak korban," kata Ahok di kediamannya di Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Kamis (10/11/2016).
Ahok mengaku sudah membaca situasi. Ada banyak warga di sana dan situasi cenderung padat. Ahok mengkhawatirkan keadaan sekitar yang nantinya berujung ricuh jika tetap memaksakan diri kampanye ke lokasi.
"Kalau aku protapnya pasti digiring dan selamat. Tapi kalau warga gimana? Mobil kaca pecah segala macam kan kita susah," ucap Ahok.
Sedianya Ahok akan meninjau kawasan Kedoya Utara. Wilayah itu menjadi langganan banjir. Ada ratusan warga yang menunggu kedatangan Ahok.
Anggota Badan Pemenangan Pemilihan Umum PDI Perjuangan Jakarta Barat Deby Obray mengatakan, kedatangan Ahok atas permintaan tim pemenangan dan warga. Kawasan itu dipilih untuk didatangi hari ini.
"Memang permintaan kita untuk turun ke wilayah kita. Karena kawasan sini banjir melulu. Dia mau lihat normalisasi kali. Soalnya pak Ahok mau lihat yang banjir," kata Dedy.
Tolak Ahok
Siang tadi puluhan warga menolak kedatangan Ahok di kawasan Kedoya Utara. Ketua Front Pembela Islam (FPI) Kebon Jeruk, Muhammad Hariri, menolak kedatangan Ahok karena diduga menistakan agama.
"Kami menolak keras kedatangan Ahok karena dia sudah menistakan agama kita. Itu dalil kita," kata Hariri di kawasan Kedoya.
Hariri dan puluhan orang lain menuntut Ahok diproses dalam kasus dugaan penistaan agama. Dia meminta kepolisian bersikap netral dalam memeriksa Ahok.
"Proses Ahok dengan seadil-adilnya. Sidang dengan terbuka. Semua harus transparan. Enggak boleh Ahok ini seperti di-raja-kan," kata dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((MBM))