medcom.id, Jakarta: Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz dan Partai NasDem bakal mengevaluasi dukungannya pada pasangan petahana, Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, di Pilkada DKI 2017. Ahok mengaku tak mempermasalahkan hal tersebut.
"Kalau mereka mau evaluasi, silakan. Itu hak masing-masing partai. Toh partai tidak bisa mencabut dukungan lagi karena undang-undang kan? Jadi, santai saja," kata Ahok di posko relawan Ahok-Djarot, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/11/2016).
Menurut Ahok, evaluasi adalah hal wajar di setiap partai politik (parpol). Bahkan, evaluasi juga dilakukan dalam rumah tangga.
"Kita saja sama istri juga evaluasi," kelakar Ahok.
(Baca: Djarot tak Masalah jika Partai Pengusung Menarik Dukungan)
Sebelumnya, PPP kubu Djan Faridz menyatakan bakal mengevaluasi dukungannya terhadap pasangan nomor urut dua itu dalam waktu dekat. Salah satu alasan dilakukannya evaluasi adalah isu dugaan penistaan agama yang semakin kencang menerpa Ahok.
"Kami juga mau melihat arah pemerintah, terutama Presiden," ujar Sekretaris Jenderal PPP kubu Djan Faridz, Dimyati Natakusumah, Minggu (13/11/2016).
Sementara, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh juga mengatakan hal senada. Pihaknya bakal mengevaluasi dukungan bila Ahok ditetapkan tersangka.
"Kami kaji aspek yuridis dan moralnya. Moralitas kita sebagai partai pendukung harus tetap dijunjung tinggi," kata Paloh di kantor DPP Nasdem, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (11/11/2016).
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((NIN))