medcom.id, Jakarta: Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta menemui kendala dalam memproses laporan penolakan warga terhadap kampanye pasangan Basuki'Ahok' Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Laporan itu disampaikan tim sukses pasangan Ahok-Djarot pekan lalu.
Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti mengungkapkan, proses kasus itu terkendala oleh ketidakhadiran oknum yang dilaporkan oleh Tim Pemenangan Ahok-Djarot. Pada 11 November lalu Bawaslu menjadwalkan pemeriksaan. Karena tidak hadir, Bawaslu kembali menjadwalkan pemeriksaan hari ini.
Bawaslu sudah menunggu kedatangan oknum yang dipanggil lewat surat panggilan kedua itu. Namun, kata Mimah, hingga siang tadi pihak yang dilaporkan tim Ahok-Djarot ke Bawaslu juga tidak muncul.
"Harusnya hari ini diperiksa jam 9, tapi kita tunggu sampai saat ini belum hadir. Hari ini hari terakhir penanganannya," ungkap Mimah saat ditemui di kantor Bawaslu DKI, Jalan Danau Agung, Sunter, Jakarta Utara, Senin (14/11/2016).
Baca:
Bawaslu DKI Dalami Penolakan Kampanye Ahok-Djarot
Mimah menjelaskan, waktu penanganan sebuah pelanggaran kampanye lima hari setelah pelaporan. Setelah itu, pihaknya bakal menentukan apakah laporan dari tim Ahok-Djarot merupakan sebuah pelanggaran atau bukan.
Jika sampai batas akhir penanganan pihak yang dilaporkan tak kunjung datang, Bawaslu akan mengambil keputusan lewat rapat pleno bersama kepolisian dan kejaksaan. Dugaan pelanggaran ini sudah mengarah pelanggaran pidana.
Mimah menjelaskan, pihaknya telah menerima tujuh laporan penolakan kampanye oleh warga dari tim Ahok-Djarot. Lima laporan di antaranya dinyatakan tuntas, sementara dua lainnya masih berproses.
"Dua laporan yang belum selesai itu (dugaan pelanggaran) terjadi di wilayah Jakarta Barat. Lima sudah ditindaklanjuti oleh instansi berwenang," tutur dia.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot Wibi Andrino telah melaporkan penolakan warga saat kampanye kepada Bawaslu, 9 November. Wibi menduga penolakan bukan dari warga sekitar.
Wibi meminta Bawaslu dan KPU DKI Jakarta lebih pro-aktif mengantisipasi insiden yang menimpa pasangan calon yang diusung PDI Perjuangan, Golkar, NasDem, dan Hanura. Sebab, penolakan hanya dialami pasangan urut nomor 2 ini. Dua pasangan lain, Agus-Sylvi dan Anies-Sandi, melenggang kampanye.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DOR))