medcom.id, Jakarta: Terdakwa kasus dugaan tindak pidana kampanye Naman Sanip mengaku tak pernah berniat mengadang kampanye calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Ia mengira yang akan datang mengunjungi wilayahnya ialah Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama.
"Saya enggak tahu kalau pak Djarot yang datang. Saya dapat infonya pak Ahok. Saya mau bertemu dengan dia," kata Naman di ruang sidang Kusuma Atmadja di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Senin (18/12/2016).
Naman menyampaikan, dirinya ingin bertemu dengan Ahok lantaran kasus dugaan penistaan agama. Ia diminta jemaahnya menyampaikan aspirasi ke Gubernur nonaktif DKI Jakarta itu.
Naman gagal bertemu Ahok. Ia mengira, bertemu dengan Djarot akan sama dan aspirasinya tetap bisa tersalurkan.
"Saya bilang, Ahok telah menistakan agama Islam dan Djarot kan satu grup dengan Ahok," ungkap dia.
Pria berusia 52 tahun itu menjelaskan, maksud ucapannya itu. bukan untuk menghalangi Djarot. Ia berharap Djarot bisa membantu menyalurkan aspirasinya ke bekas Bupati Belitung Timur itu.
Naman menegaskan Djarot sama sekali tak bersalah. Pria yang berjualan bubur ayam itu pun meminta maaf atas kejadian di Kembangan Utara itu.
"Tujuan saya bukan ke pak Djarot, tapi ke pak Ahok. Saya mau minta maaf ke pak Djarot," ucap dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((OJE))