Jakarta: Insiden jatuhnya beton proyek light rail transit (LRT) dipastikan tidak akan mengganggu target penyelesaian pembangunan. Angkutan massal berbasis rel itu diharapkan dapat broperasi pada Mei 2019.
"Tadi dari laporan tidak mengganggu schedule," kata Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin, 22 Januari 2018.
Meski begitu, Anies mengatakan perbaikan beton-beton yang roboh memerlukan waktu sekitar tiga minggu hingga satu bulan. "Tetapi tidak mengganggu schedule secara umum," ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Anies berjanji Pemprov DKI Jakarta akan melakukan investigasi penuh terkait penyebab robohnya beton LRT.
Baca: Sandi Duga Kecelakaan LRT akibat Kesalahan Prosedur
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menduga insiden tersebut disebabkan kesalahan prosedur. Ia mengakui pembangunan LRT dikebut untuk menghadapi Asian Games, sehingga kesalahan prosedur mungkin saja terjadi.
"Kalau dikejar target selalu seperti itu. Ada saja prosedur yang terlupakan demi efisiensi waktu dan sebagainya,” kata Sandi.
Sandi menjelaskan, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Satya Heragandhi sempat berjanji untuk menambah pergantian pekerja (shifting) karena target tersebut.
Penambahan shifting tersebut juga dilakukan lantaran cuaca buruk yang ada di Ibu Kota. “Mereka bilang akan kejar dengan shift tambah, tambah orang,” kata Sandiaga.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/VNx3aWdK" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Insiden jatuhnya beton proyek light rail transit (LRT) dipastikan tidak akan mengganggu target penyelesaian pembangunan. Angkutan massal berbasis rel itu diharapkan dapat broperasi pada Mei 2019.
"Tadi dari laporan tidak mengganggu
schedule," kata Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin, 22 Januari 2018.
Meski begitu, Anies mengatakan perbaikan beton-beton yang roboh memerlukan waktu sekitar tiga minggu hingga satu bulan. "Tetapi tidak mengganggu
schedule secara umum," ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Anies berjanji Pemprov DKI Jakarta akan melakukan investigasi penuh terkait penyebab robohnya beton LRT.
Baca: Sandi Duga Kecelakaan LRT akibat Kesalahan Prosedur
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menduga insiden tersebut disebabkan kesalahan prosedur. Ia mengakui pembangunan LRT dikebut untuk menghadapi Asian Games, sehingga kesalahan prosedur mungkin saja terjadi.
"Kalau dikejar target selalu seperti itu. Ada saja prosedur yang terlupakan demi efisiensi waktu dan sebagainya,” kata Sandi.
Sandi menjelaskan, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Satya Heragandhi sempat berjanji untuk menambah pergantian pekerja (shifting) karena target tersebut.
Penambahan shifting tersebut juga dilakukan lantaran cuaca buruk yang ada di Ibu Kota. “Mereka bilang akan kejar dengan
shift tambah, tambah orang,” kata Sandiaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)