Ilustrasi: Kendaraan melintasi genangan air yang merendam Jalan KH. Abdullah Syafei, Tebet, Jakarta Selatan. Foto: MI/Ramdani.
Ilustrasi: Kendaraan melintasi genangan air yang merendam Jalan KH. Abdullah Syafei, Tebet, Jakarta Selatan. Foto: MI/Ramdani.

Proyek LRT dan MRT Dianggap Halangi Drainase

Nur Azizah • 13 Desember 2017 16:14
Jakarta: Proyek light rail transit (LRT) dan mass rapid transit (MRT) dianggap menjadi salah satu penyebab banjir di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Kontraktor proyek dinilai tidak memperhatikan tali air di kawasan tersebut.
 
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mencontohkan tiang pancang proyek MRT di jalan Cawang, Jakarta Timur, yang menghalangi saluran air hingga delapan meter. Akibatnya, saluran air hanya tersisa dua meter.
 
"Di Jalan MT Haryono, Jakarta Pusat, juga begitu. Pak Gubernur (Anies Baswedan) sudah meminta para wali kota agar (tali air) itu bisa dikembalikan," ungkap Teguh di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 13 Desember 2017.

Drainase lain yang tertutup proyek berada di Jalan DI Pandjaitan, Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), dan di kawasan Jakarta Timur serta Jakarta Selatan. Dinas Sumber Daya Air pun akan bekerja sama dengan Dinas Bina Marga untuk menata trotoar. 
 
"Ini perlu diperhatikan agar tali air tidak tertutup cor dan beton yang menutup jalan," terang dia.
 
Baca: Jakarta Punya 10 Titik Rawan Longsor
 
Sebelumnya, Gubernur Anies sudah mengingatkan soal saluran air ke kontraktor. Dia menegaskan pembangunan jangan sampai merugikan warga karena dampak yang ditimbulkannya.
 
"Jangan menyepelekan soal saluran air. Proyek harus jalan tapi saluran air juga harus diperhatikan. Karena kalau dibiarkan dampaknya bisa merepotkan warga," tutur Anies.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan