Jakarta: Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Zainal Arifin membantah tercemarnya Teluk Jakarta dengan kandungan parasetamol disebabkan pandemi covid-19. Temuan ini didapatkan ilmuwan Universitas Brighton, Inggris, di Muara Angke dan Ancol.
Zainal mengaku terlibat dalam penelitian itu sebagai pengawas. Ia mengungkapkan penelitian itu dilakukan jauh sebelum pandemi covid-19.
"Jadi pada intinya itu kan risetnya 2019-an akhir. Jadi risetnya sebelum covid-19. Itu riset sebenarnya kerja sama antara lab kami di P2O, Pusat Penelitian Oseanografi, dengan rekan di Inggris," ungkap Zainal saat dikonfirmasi, Sabtu, 2 Oktober 2021.
Penelitian ini turut dipimpin peneliti LIPI Wulan Koagouw. Riset tersebut masih dalam tahap awal atau bisa menjadi garis dasar penelitian lebih lanjut.
Baca: Penerbitan Sergub Kawasan Dilarang Merokok Dikritik
Menurut Zainal, pihaknya ingin melihat kemungkinan kandungan obat-obatan kimia di dalam air laut. Penelitian yang pertama dilakukan di Indonesia ini tidak hanya digelar di Teluk Jakarta.
"Jadi, selama ini kan memang isu pencemaran itu lebih banyak ke pencemaran logam berat, pencemaran minyak. Kalau ini kita mulai melihat angle-nya ke pencemaran pharmaceuticals dan antibiotik. Ini karena kan termasuk kita sebut pencemaran yang trennya mulai meningkat," papar dia.
Sebelumnya, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Ahmad Riza Patria atau Ariza menduga ada kemungkinan wabah covid-19 memengaruhi kandungan parasetamol di Teluk Jakarta. Ia menyebutkan ada korelasi peningkatan kasus covid-19 dengan konsumsi parasetamol yang dapat menurunkan demam.
Jakarta: Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Zainal Arifin membantah
tercemarnya Teluk
Jakarta dengan kandungan parasetamol disebabkan pandemi covid-19. Temuan ini didapatkan ilmuwan Universitas Brighton, Inggris, di Muara Angke dan Ancol.
Zainal mengaku terlibat dalam penelitian itu sebagai pengawas. Ia mengungkapkan penelitian itu dilakukan jauh sebelum pandemi covid-19.
"Jadi pada intinya itu kan risetnya 2019-an akhir. Jadi risetnya sebelum covid-19. Itu riset sebenarnya kerja sama antara lab kami di P2O, Pusat Penelitian Oseanografi, dengan rekan di Inggris," ungkap Zainal saat dikonfirmasi, Sabtu, 2 Oktober 2021.
Penelitian ini turut dipimpin peneliti LIPI Wulan Koagouw. Riset tersebut masih dalam tahap awal atau bisa menjadi garis dasar penelitian lebih lanjut.
Baca:
Penerbitan Sergub Kawasan Dilarang Merokok Dikritik
Menurut Zainal, pihaknya ingin melihat kemungkinan kandungan obat-obatan kimia di dalam air laut. Penelitian yang pertama dilakukan di Indonesia ini tidak hanya digelar di Teluk Jakarta.
"Jadi, selama ini kan memang isu pencemaran itu lebih banyak ke pencemaran logam berat, pencemaran minyak. Kalau ini kita mulai melihat
angle-nya ke pencemaran
pharmaceuticals dan antibiotik. Ini karena kan termasuk kita sebut pencemaran yang trennya mulai meningkat," papar dia.
Sebelumnya, Wakil Gubernur (
Wagub) DKI Ahmad Riza Patria atau Ariza menduga ada kemungkinan wabah covid-19 memengaruhi kandungan parasetamol di Teluk Jakarta. Ia menyebutkan ada korelasi peningkatan kasus covid-19 dengan konsumsi parasetamol yang dapat menurunkan demam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)