Sejumlah calon penumpang menunggu kedatangan KRL di Stasiun Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin, 27 Juli 2020. Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Sejumlah calon penumpang menunggu kedatangan KRL di Stasiun Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin, 27 Juli 2020. Foto: Antara/Fakhri Hermansyah

Alasan Penumpang KRL Tak Setertib Penumpang MRT

Sri Yanti Nainggolan • 14 Agustus 2020 14:45
Jakarta: Pengamat transportasi Darmaningtyas menilai kepadatan angkutan umum antara kereta rel listrik (KRL) dan moda raya terpadu (MRT) tak bisa disamakan. Pasalnya, jenis penumpang kedua moda transportasi tersebut berbeda sehingga berimbas kepada ketertiban mereka. 
 
Ia memaparkan penumpang KRL kebanyakan pekerja yang harus datang ke tempat kerja, seperti di pertokoan dan perkantoran. Sementara itu, penumpang MRT tipikal yang bisa bekerja di rumah. 
 
"Jenis pekerjaan berpengaruh pada moda angkutan," simpul Darmaningtyas saat kepada Medcom.id, Jumat, 14 Februari 2020. 

Selain itu, cakupan penumpang jelas berbeda. Penumpang KRL berasal dari wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek). Sementara itu, penumpang MRT berasal dari wilayah Jakarta atau Tangerang Selatan. 
 
"Warga Tangerang Selatan parkir di Pasar Jumat, lalu lanjut naik MRT dari Lebak Bulus. Tapi kalau penumpang KRL dari banyak," ucap dia. 
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan