Ilustrasi. Foto: MI/Arya Manggala TransJakarta Tujuan Blok M Tabrak Lansia hingga Tewas
Ilustrasi. Foto: MI/Arya Manggala TransJakarta Tujuan Blok M Tabrak Lansia hingga Tewas

Pj Gubernur DKI Siap Jalankan Instruksi Jokowi untuk Mengintensifkan Angkutan Massal

Kautsar Widya Prabowo • 03 November 2022 09:39
Jakarta: Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menghadiri rapat bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membahas angkutan massal perkotaan. Rapat dihadiri beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju dan digelar di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu, 2 November 2022.
 
Heru memastikan akan menindaklanjuti instruksi Presiden Jokowi terkait upaya mendukung pengintensifan angkutan massal perkotaan. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
 
"Sesuai arahan Pak Presiden yang mengatakan bahwa angkutan massal perkotaan menjadi satu keharusan yang perlu diintensifkan, dan DKI Jakarta dinilai paling representatif untuk digunakan sebagai contoh angkutan massal perkotaan bagi kota-kota lain di Tanah Air," ujar Heru dalam keterangan tertulis, Selasa, 3 November 2022. 

Heru akan menginstruksikan jajarannya untuk menyelesaikan pekerjaan yang tengah berjalan. Agar upaya untuk mengintensifkan angkutan massal.
 
Dalam kesempatan itu juga, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga melaporkan kepada Presiden Joko Widodo terkait perkembangan pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) di DKI Jakarta. Ia menjelaskan, investor dalam pembangunan MRT tidak hanya dari Jepang, tetapi juga dari Korea dan Inggris yang akan ikut masuk sebagai konsorsium.
 
"Kami rencanakan pada saat G20, ada signing antara pihak Indonesia, itu Kemenhub dan DKI dan pihak Jepang, Korea, dan Inggris," jelas Budi.
 

Baca juga: Progres Pembangunan MRT Fase Thamrin-Monas Capai 45,5%


 
Budi pun menyampaikan bahwa Kementerian Perhubungan akan mendukung visi Presiden Jokowi yang mengutamakan angkutan massal perkotaan dengan menjadikan DKI Jakarta sebagai contoh. Sedangkan daerah-daerah lain di Tanah Air akan dimulai dengan studi kajian terkait angkutan massal.
 
"Tentu waktu dari pembangunan ini dikaitkan dengan kemampuan finansial dari pemerintah dan pemerintah daerah," ungkapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan