medcom.id, Jakarta: Tempat-tempat elite di Jakarta tidak akan lolos dari pembinaan penduduk (binduk) oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI. Binduk akan menyasar tempat-tempat permukiman strategis tersebut.
"Sasaran operasi binduk ini kami akan masuk ke daerah elite dan apartemen. Jadi tidak hanya perkampungan," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Edison Sianturi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin, 3 Juli 2017.
Edison mengatakan, warga yang tinggal di perkampungan biasanya lebih rajin melapor ketimbang mereka yang berada di kawasan elite. Selain itu, kebanyakan pendatang juga menyasar tempat strategis lainnya, seperti kawasan perindustrian.
"Kebanyakan di tempat industri. Kedua tempat hiburan. Ketiga perdagangan. Keempat perniagaan seperti pelabuhan dan kebanyakan pendatang baru paling banyak SMA ke bawah," terang dia.
Baca: Kata Warga Jakarta soal Pendatang Baru
Edison memprediksi pendatang tahun ini akan lebih banyak. Sebab, usai libur Lebaran tahun ini berbarengan dengan hari masuk sekolah tahun ajaran baru bagi siswa. "Pasti banyak pendatang baru," tegas dia.
Sebelumnya, Edison mengatakan arus urbanisasi ke Jakarta sudah tidak terbendung. Untuk itu Disdukcapil DKI mengimbau para pendatang memiliki keterampilan khusus sebelum ke Jakarta. "Untuk mendapatkan KTP Jakarta, harus ada jaminan pekerjaan dan tempat tinggal, loh," kata Edison.
Baca: Jakarta Bisa Jadi Kewalahan Menghadapi Pendatang Baru
BPS DKI Jakarta mencatat, pada 2015 Jakarta dihuni 10.177.924 jiwa. Sementara Disdukcapil mengatakan, saat ini ada 7,3 juta penduduk Jakarta ber-KTP DKI. Selisih angka sekitar 2.877.924 itu belum bisa dipastikan sebagai pendatang.
medcom.id, Jakarta: Tempat-tempat elite di Jakarta tidak akan lolos dari pembinaan penduduk (binduk) oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI. Binduk akan menyasar tempat-tempat permukiman strategis tersebut.
"Sasaran operasi binduk ini kami akan masuk ke daerah elite dan apartemen. Jadi tidak hanya perkampungan," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Edison Sianturi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin, 3 Juli 2017.
Edison mengatakan, warga yang tinggal di perkampungan biasanya lebih rajin melapor ketimbang mereka yang berada di kawasan elite. Selain itu, kebanyakan pendatang juga menyasar tempat strategis lainnya, seperti kawasan perindustrian.
"Kebanyakan di tempat industri. Kedua tempat hiburan. Ketiga perdagangan. Keempat perniagaan seperti pelabuhan dan kebanyakan pendatang baru paling banyak SMA ke bawah," terang dia.
Baca: Kata Warga Jakarta soal Pendatang Baru
Edison memprediksi pendatang tahun ini akan lebih banyak. Sebab, usai libur Lebaran tahun ini berbarengan dengan hari masuk sekolah tahun ajaran baru bagi siswa. "Pasti banyak pendatang baru," tegas dia.
Sebelumnya, Edison mengatakan arus urbanisasi ke Jakarta sudah tidak terbendung. Untuk itu Disdukcapil DKI mengimbau para pendatang memiliki keterampilan khusus sebelum ke Jakarta. "Untuk mendapatkan KTP Jakarta, harus ada jaminan pekerjaan dan tempat tinggal, loh," kata Edison.
Baca: Jakarta Bisa Jadi Kewalahan Menghadapi Pendatang Baru
BPS DKI Jakarta mencatat, pada 2015 Jakarta dihuni 10.177.924 jiwa. Sementara Disdukcapil mengatakan, saat ini ada 7,3 juta penduduk Jakarta ber-KTP DKI. Selisih angka sekitar 2.877.924 itu belum bisa dipastikan sebagai pendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
