Jakarta: Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjamin aktivitas di pasar tetap berlangsung saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total. Pembatasan secara ketat ini dimulai Senin, 14 September 2020.
"Kami tidak merekomendasikan adanya zonasi seperti yang dilakukan di awal PSBB beberapa bulan yang lalu," ujar Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IKAPPI Reynaldi Sarijowan dalam keterangan tertulis, Jumat, 11 September 2020.
Zonasi penutupan pasar sempat diterapkan saat ada pedagang Tanah Abang tertular virus korona (covid-19), Juni 2020. Kala itu, hanya lokasi tertentu di pasar yang ditutup. Reynaldi menyebut zonasi membuat pendapatan pedagang jauh menurun.
Reynaldi menyebut omzet pedagang turun hingga 60-70 persen di DKI Jakarta. Pemprov diharap memberikan stimulus kepada pedagang agar pasar tradisional tetap bertahan. Ikappi meminta pasar tradisional dijadikan fondasi perekonomian lokal atau perekonomian daerah.
Dari segi pencegahan, Pemprov DKI diminta rutin menyemprot disinfektan serta memberikan sekat plastik antarkios. Sekat ini dinilai efektif pencegah penularan virus serta dapat membuat pedagang tetap produktif.
Baca: Jakarta PSBB Total, Jaga Kelancaran Rantai Pasokan Pangan
"Sehingga kita bisa menjaga agar pasar dan perekonomian terus tumbuh," lanjut dia.
Ikappi, kata dia, telah mengimbau pedagang memperhatikan protokol kesehatan serta berkoordinasi dengan kelompok pedagang lain terkait perkembangan kasus covid-19. Data Ikappi menunjukkan ada 321 kasus covid-19 di 51 pasar dengan 1 pedagang meninggal hingga September 2020.
Jakarta: Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjamin aktivitas di pasar tetap berlangsung saat pembatasan sosial berskala besar (
PSBB) total. Pembatasan secara ketat ini dimulai Senin, 14 September 2020.
"Kami tidak merekomendasikan adanya zonasi seperti yang dilakukan di awal PSBB beberapa bulan yang lalu," ujar Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IKAPPI Reynaldi Sarijowan dalam keterangan tertulis, Jumat, 11 September 2020.
Zonasi penutupan pasar sempat diterapkan saat ada pedagang Tanah Abang tertular virus korona (
covid-19), Juni 2020. Kala itu, hanya lokasi tertentu di pasar yang ditutup. Reynaldi menyebut zonasi membuat pendapatan pedagang jauh menurun.
Reynaldi menyebut omzet pedagang turun hingga 60-70 persen di DKI Jakarta. Pemprov diharap memberikan stimulus kepada pedagang agar pasar tradisional tetap bertahan. Ikappi meminta pasar tradisional dijadikan fondasi perekonomian lokal atau perekonomian daerah.