Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membolehkan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas siswa 100 persen. Selain itu, para pelajar bisa sekolah tanpa bergiliran mulai Senin, 3 Januari 2021.
"Setiap hari masuk (Senin-Jumat)," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Radja Gah, saat dihubungi, Minggu, 2 Januari 2022.
Selain itu, semua sekolah sudah diperbolehkan membuka PTM. Sebelumnya, sekolah harus mengikuti proses asesmen.
Baca: Jakarta Kembali Terapkan Sekolah Tatap Muka Besok
"Ini setelah SKB (surat keputusan bersama) empat menteri, dalam SKB itu dinyatakan bahwa pembelajaran dengan tatap muka. Kalau dulu kan sebelum ada SKB empat menteri, siswa bisa memilih daring ataupun belajar di rumah. Dengan SKB empat menteri seluruh sekolah melakukan PTM tatap muka," papar dia.
Namun, pembelajaran di rumah dapat dilayani jika masih ada orang tua yang merasa khawatir. Sekolah akan tetap menyediakan layanan dengan e-learning.
Kendati demikian, pihaknya belum menyebut sekolah sudah berlangsung dengan normal kembali. Pasalnya, waktu belajar di kelas dibatasi selama enam jam saja.
Jakarta: Pemerintah Provinsi (
Pemprov) DKI Jakarta membolehkan pembelajaran tatap muka (
PTM) dengan kapasitas siswa 100 persen. Selain itu, para pelajar bisa sekolah tanpa bergiliran mulai Senin, 3 Januari 2021.
"Setiap hari masuk (Senin-Jumat)," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Dinas Pendidikan
DKI Jakarta, Taga Radja Gah, saat dihubungi, Minggu, 2 Januari 2022.
Selain itu, semua sekolah sudah diperbolehkan membuka PTM. Sebelumnya, sekolah harus mengikuti proses asesmen.
Baca:
Jakarta Kembali Terapkan Sekolah Tatap Muka Besok
"Ini setelah SKB (surat keputusan bersama) empat menteri, dalam SKB itu dinyatakan bahwa pembelajaran dengan tatap muka. Kalau dulu kan sebelum ada SKB empat menteri, siswa bisa memilih daring ataupun belajar di rumah. Dengan SKB empat menteri seluruh sekolah melakukan PTM tatap muka," papar dia.
Namun, pembelajaran di rumah dapat dilayani jika masih ada orang tua yang merasa khawatir. Sekolah akan tetap menyediakan layanan dengan e-learning.
Kendati demikian, pihaknya belum menyebut sekolah sudah berlangsung dengan normal kembali. Pasalnya, waktu belajar di kelas dibatasi selama enam jam saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)