medcom.id, Jakarta: Warga Kampung Pulo korban penggusuran yang direlokasi ke Rusun Jatinegara Barat terancam diusir. Mereka sudah berbulan-bulan menunggak uang sewa.
"Rata-rata menunggak empat sampai lima bulan. Mereka diberikan surat pernyataan secara sepihak oleh pengelola," kata Nafis kepada Metrotvnews.com di Rusun Jatinegara Barat, Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Jumat (29/4/2016).
Staf RW Rusun, Nafis, (berkaos biru)/MTVN/Whisnu Mardiansyah
Menurut Staf RW 09, Nafis, pengelola rusun sudah melayangkan surat peringatan kepada 38 kepala keluarga. Isi surat menyatakan penghuni harus menyerahkan kunci rusun secara sukarela.
(Baca: Enggan Huni Rusun, Warga Kampung Pulo Ogah Hidup Susah)
Hingga saat ini, belum ada satu solusi pun dari pemerintah untuk mengatasi warga yang tak mampu membayar sewa. Warga yang terancam diusir hanya mengandalkan solidaritas warga agar bisa tetap menghuni rusun.
"Kami usahakan supaya mereka bisa bertahan. Kalau diusir mereka mau pergi kemana? Rumahnya sudah digusur," tegas Nafis.
Rusun Jatinegara Barat/MTVN/Whisnu Mardiansyah
Rata-rata warga yang tak mampu membayar semasa tinggal di Kampung Pulo berprofesi sebagai pedagang. Pascapenggusuran dan relokasi ke rusun, mereka terpaksa menganggur.
"Kalau dulu di Kampung Pulo cuma mikirin bayar listrik, sekarang mereka mikirin bayar sewa rusun," ujar Nafis.
medcom.id, Jakarta: Warga Kampung Pulo korban penggusuran yang direlokasi ke Rusun Jatinegara Barat terancam diusir. Mereka sudah berbulan-bulan menunggak uang sewa.
"Rata-rata menunggak empat sampai lima bulan. Mereka diberikan surat pernyataan secara sepihak oleh pengelola," kata Nafis kepada
Metrotvnews.com di Rusun Jatinegara Barat, Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Jumat (29/4/2016).
Staf RW Rusun, Nafis, (berkaos biru)/MTVN/Whisnu Mardiansyah
Menurut Staf RW 09, Nafis, pengelola rusun sudah melayangkan surat peringatan kepada 38 kepala keluarga. Isi surat menyatakan penghuni harus menyerahkan kunci rusun secara sukarela.
(Baca:
Enggan Huni Rusun, Warga Kampung Pulo Ogah Hidup Susah)
Hingga saat ini, belum ada satu solusi pun dari pemerintah untuk mengatasi warga yang tak mampu membayar sewa. Warga yang terancam diusir hanya mengandalkan solidaritas warga agar bisa tetap menghuni rusun.
"Kami usahakan supaya mereka bisa bertahan. Kalau diusir mereka mau pergi kemana? Rumahnya sudah digusur," tegas Nafis.
Rusun Jatinegara Barat/MTVN/Whisnu Mardiansyah
Rata-rata warga yang tak mampu membayar semasa tinggal di Kampung Pulo berprofesi sebagai pedagang. Pascapenggusuran dan relokasi ke rusun, mereka terpaksa menganggur.
"Kalau dulu di Kampung Pulo cuma mikirin bayar listrik, sekarang mereka mikirin bayar sewa rusun," ujar Nafis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)