Rombongan jurnalis dan tim dari PT MRT Jakarta berpose di dekat kereta MRT. Foto: Nippon Sharyo
Rombongan jurnalis dan tim dari PT MRT Jakarta berpose di dekat kereta MRT. Foto: Nippon Sharyo

Mengintip Kereta MRT Jakarta di Pabrik Shinkansen

Intan fauzi • 09 Desember 2017 18:34
Jepang: Siapa yang tak pernah mendengar soal keunggulan kereta cepat Shinkansen. Kereta asal Jepang itu dibuat oleh Nippon Sharyo Ltd, produsen kereta api kawakan.
 
Selain Shinkansen, Nippon Sharyo juga memproduksi kereta ekspres, kereta subway, kereta commuter, dan kereta mass rapid transit (MRT). Kereta buatan 'Negeri Sakura' itu sudah tersebar meluas ke berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Taiwan, dan Singapura.
 
Nah, dalam waktu dekat, Indonesia juga akan memiliki produk dari perusahaan yang berdiri sejak 1986 itu. Nippon Sharyo masuk dalam konsorsium Sumitomo Corporation memenangkan lelang untuk pembuatan rolling stock atau rangkaian kereta MRT Jakarta.

Pada 29 November 2017, Medcom.id berkesempatan menengok langsung rangkaian kereta MRT Jakarta di salah satu pabrik Nippon Sharyo, Toyokawa Plant, Aichi, Jepang. Kunjungan dilakukan bersama beberapa jurnalis lainnya yang didampingi PT MRT Jakarta dan Kepala Bidang Usaha Transportasi Properti dan Keuangan BP BUMD DKI Jakarta Ahmad Ghifari.
 
Mengintip Kereta MRT Jakarta di Pabrik Shinkansen
Kunjungan ke pabrik Shinkansen di Jepang. Foto: Nippon Sharyo
 
Rombongan juga berkesempatan untuk melihat proses pembuatan Shinkansen. Sayangnya, Nippon Sharyo tidak memperbolehkan rombongan mendokumentasikan proses pembuatannya.
 
Secara garis besar perakitan kereta Shinkansen dibagi ke dalam tiga tahap. Proses dimulai dari perakitanan badan kereta, perakitan di bawah kerangka badan kereta, dan perakitan komponen-komponen kecil.
 
Sebelum perakitan, Nippon Sharyo menyediakan onderdil untuk kereta yang lamanya sekitar enam bulan. Sementara itu, perakitan kereta menghabiskan waktu empat bulan.
 
Satu rangkaian kereta yang memiliki kecepatan maksimal 320 km/jam itu terdiri dari 16 kereta. Sebagian besar kereta berbahan baku alumunium.
 
Baca: Macam-macam Teknologi Jepang yang Bakal Dipakai di Stasiun MRT Jakarta
 
Untuk diketahui, dalam ilmu perkeretaapian, satu set kereta api disebut dengan satu rangkaian kereta api. Sementara itu, kata "kereta" lebih lazim digunakan daripada "gerbong’".
 
”Pakai alumunium karena ringan, biar cepat larinya,” kata General Manager International Project Department Rolling Stock Division Nippon Sharyo, Hiroyuki Idei.
 
Idei menjelaskan setiap 13 tahun sekali kereta Shinkansen ‘dirumahkan’. Selain itu, setiap tahun ada sekitar 160 kereta yang diproduksi untuk mengganti kereta lama.
 
“Kami tidak menjual kereta Shinkansen bekas, kereta Shinkansen lama kami daur ulang untuk kereta baru,” ucap Idei.
 
Filosofi kereta MRT Jakarta
 
Satu rangkaian kereta MRT Jakarta sudah terpajang di dalam pabrik yang memiliki luas 316 ribu meter persegi itu. Kepala kereta MRT Jakarta sudah diganti menjadi warna biru.
 
Muka kereta MRT Jakarta merupakan paduan dari warna hitam, biru, dan abu. Terdapat garis biru muda memanjang di badan kereta.
 
Mengintip Kereta MRT Jakarta di Pabrik Shinkansen
Ruang kemudi kereta MRT Jakarta. Foto: Nippon Sharyo
 
Warna desain interior kereta juga disenadakan dengan desain eksterior. Namun, warna desain interior lebih dominan warna biru muda untuk kursi dan putih untuk panel.
 
“Konsep bentuk dan pola desain interior kereta MRT Jakarta memiliki filosofi ‘air dan riak’ yang memberi gambaran tentang peraian Indonesia,” ucap Corporate Secretary MRT Jakarta Tubagus Hikmatullah.
 
Pria yang dipanggil Hikmat itu menjelaskan konsep desain universal dipakai untuk interior kereta. Konsep desain universal dianggap bisa menciptakan ruang lebih luas di dalam kereta.
 
Mengintip Kereta MRT Jakarta di Pabrik Shinkansen
Kursi penumpang kereta MRT Jakarta. Foto: Nipoon Sharyo
 
Warna dan corak di area utama untuk penumpang disamakan. Namun, warna berbeda diberikan untuk area khusus, seperti kursi prioritas, lantai kursi roda, dan gantungan tali. “Ini supaya mudah dikenali,” ujar Hikmat.
 
Kursi penumpang yang berwarna biru muda terbuat dari pahan plastik. Pemilihan bahan plastik mempertimbangkan aspek ketahanan dan ongkos perawatan. “Kalau kursi plastik juga kan kita bisa tempel iklan-iklan,” tutur dia.
 
Panel juga didesain dengan sederhana. yang dipadukan dengan warna putih untuk membuat kesan santai. “Panelnya juga sangat mudah dibersihkan selama perawatan,” tambah Hikmat.
 
Mengintip Kereta MRT Jakarta di Pabrik Shinkansen
Pegangan di dalam kereta MRT Jakarta. Foto: Nippon Sharyo
 
Untuk tinggi gantungan pegangan sengaja dibuat berbeda antara di tempat penumpang biasa dan di tempat penumpang prioritas. Gantungan pegangan dibuat lebih rendah bagi penumpang prioritas supaya lebih mudah digapai.
 
“Lantai kereta seluruhnya juga dibuat antilicin dan berpola yang bisa mengurangi kebutuhan pembersihan,” terang dia.
 
Lebih rinci soal spesifikasi kereta MRT Jakarta, jumlah rangkaian kereta yang dipesan sebanyak 16 set yang masing-masingnya terdiri dari enam kereta. Artinya, ada 96 kereta yang diproduksi Nippon Sharyo.
 
Kereta memiliki kecepatan maksimum 100 km/jam di jalur laying dan 80 km/jam di jalur bawah tanah. Sementara itu, rata-rata kecepatan saat beroperasi 30-40 km/jam.
 
Mengintip Kereta MRT Jakarta di Pabrik Shinkansen
Pintu masuk kereta MRT Jakarta. Foto: Nippon Sharyo
 
Satu kereta memiliki dimensi lebar 2,950 mm, tinggi 3,655 mm, dan panjang 20.000 mm. Kapasitas maksimum penumpang per rangkaian kereta sebanyak 1.850 orang. Setiap rangkaian kereta memiliki pintu darurat yang terdapat di bagian ujung.
 
Badan kereta MRT Jakarta dibuat dari bahan stainless steel. Dengan bahan tersebut, kereta bisa digunakan hingga 30 tahun.
 
Siap dikirim Januari 2018
 
General Manager International Project Department Rolling Stock Division Nippon Sharyo, Kazuki Hino, mengatakan kereta MRT Jakarta siap dikirim pada Januari 2018. “Di Januari baru enam kereta (satu rangkaian) yang dikirim,” ujar Hino.
 
Nippon Sharyo membutuhkan waktu satu bulan untuk menginspeksi kereta sebelum dikirim. Proses inspeksi selesai Desember ini. Kereta dikirim menggunakan kapal dari Pelabuhan Toyokawa ke Tanjung Priok.
 
“Semua kereta sisanya dikirim pada Agustus atau September,” sebut Hino.
 
Baca: ?MRT Jakarta Belajar Pengelolaan TOD dari JR East
 
Sejauh ini, pengerjaan kereta MRT Jakarta masih tepat waktu. Kendati sempat ada pergantian desain kepala kereta pada awal 2017, Hino memastikan hal tersebut tidak menghambat waktu pengerjaan.
 
“Pergantian kepala kereta menghabiskan waktu empat bulan, kami sempat kesulitan, tapi tetap dapat menyelesaikannya tepat waktu. Saya lebih suka yang warna biru,” ungkap Hino sambil tertawa kecil.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan