Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih mengkaji wacana sekolah tatap muka. Dinamika kasus virus korona (covid-19) di Ibu Kota menjadi salah satu pertimbangan.
“Kami sendiri di internal terus melakukan evaluasi. Sampai saat ini kami belum putuskan,” kata Wakil Gubernur DKI, Ahmad Riza Patria (Ariza), di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu, 23 Desember 2020.
Ariza tak ingin gegabah mengambil keputusan. Dia ogah pemberlakuan sekolah tatap muka menimbulkan klaster covid-19 baru.
Pemprov DKI menghormati Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang telah menyiapkan regulasi sekolah tatap muka. Namun, Ariza tetap perlu membedah wacana ini.
Baca: Rencana Pembelajaran Tatap Muka Diminta Ditinjau Ulang
“Di antaranya nanti kita lihat angka, fakta, data penyebaran (covid-19),” papar dia.
Ariza juga bakal melihat kesiapan siswa dan orang tua. Pasalnya, sekolah tatap muka harus disepakati kedua pihak.
“Jangan sampai nanti kita bikin tatap muka, tahu-tahu orang tuanya enggak mau anaknya sekolah. Kan jadi masalah,” tutur dia.
Politikus Partai Gerindra itu memastikan sekolah tatap muka tak akan dibatalkan. Namun, pemberlakuannya perlu menunggu waktu yang tepat.
“Bukan soal batal atau tidak. (Tapi) kapan Jakarta memulai. Harapan kita di 2021 tapi lihat data dan persetujuan orang tua,” terang Ariza.
Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov)
DKI Jakarta masih mengkaji wacana
sekolah tatap muka. Dinamika kasus virus korona (covid-19) di Ibu Kota menjadi salah satu pertimbangan.
“Kami sendiri di internal terus melakukan evaluasi. Sampai saat ini kami belum putuskan,” kata Wakil Gubernur DKI, Ahmad Riza Patria (Ariza), di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu, 23 Desember 2020.
Ariza tak ingin gegabah mengambil keputusan. Dia ogah pemberlakuan sekolah tatap muka menimbulkan klaster covid-19 baru.
Pemprov DKI menghormati Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang telah menyiapkan regulasi sekolah tatap muka. Namun, Ariza tetap perlu membedah wacana ini.
Baca:
Rencana Pembelajaran Tatap Muka Diminta Ditinjau Ulang
“Di antaranya nanti kita lihat angka, fakta, data penyebaran (covid-19),” papar dia.
Ariza juga bakal melihat kesiapan siswa dan orang tua. Pasalnya, sekolah tatap muka harus disepakati kedua pihak.
“Jangan sampai nanti kita bikin tatap muka, tahu-tahu orang tuanya enggak mau anaknya sekolah. Kan jadi masalah,” tutur dia.
Politikus Partai Gerindra itu memastikan sekolah tatap muka tak akan dibatalkan. Namun, pemberlakuannya perlu menunggu waktu yang tepat.
“Bukan soal batal atau tidak. (Tapi) kapan Jakarta memulai. Harapan kita di 2021 tapi lihat data dan persetujuan orang tua,” terang Ariza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)