Jakarta: Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta Pusat sejak Januari hingga Oktober sebanyak 362 kasus. Walau masih berkategori dapat dikendalikan, warga diminta mewaspadai DBD pada awal tahun yang biasanya meningkat.
"Yang perlu diwaspadai adalah awal 2021. Biasanya terjadi kenaikan," ucap Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Erizon Safari, saat dihubungi Medcom.id, Rabu 4 November 2020.
Warga harus disipilin menerapkan 3M, menguras, menutup, dan mengubur bahan tidak terpakai yang dapat menjadi tempat jentik nyamuk berkembang biak. Puskemas tetap rutin memberi penyuluhan ke warga agar mandiri memantau jentik nyamuk walau ada pandemi covid-19.
"Kalau pandemi covid-19, kader Jumantik (sukarelawan pemantau sarang nyamuk) tidak lagi ada. Makanya sekarang pihak puskemas yang terjun," terangnya.
Baca: 93 Ribu Kasus DBD Melanda Tanah Air
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi, mengatakan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat sudah mengantisipasi lonjakan kasus DBD. Dia memastikan program penanganan DBD tetap berjalan walaupun pandemi covid-19.
"Apalagi, timbulnya DBD itu biasanya pada saat pancaroba," singkat Irwandi.
Jakarta: Kasus demam berdarah dengue (
DBD) di Jakarta Pusat sejak Januari hingga Oktober sebanyak 362 kasus. Walau masih berkategori dapat dikendalikan, warga diminta mewaspadai DBD pada awal tahun yang biasanya meningkat.
"Yang perlu diwaspadai adalah awal 2021. Biasanya terjadi kenaikan," ucap Kepala Suku Dinas Kesehatan
Jakarta Pusat, Erizon Safari, saat dihubungi
Medcom.id, Rabu 4 November 2020.
Warga harus disipilin menerapkan 3M, menguras, menutup, dan mengubur bahan tidak terpakai yang dapat menjadi tempat jentik nyamuk berkembang biak. Puskemas tetap rutin memberi penyuluhan ke warga agar mandiri memantau jentik nyamuk walau ada pandemi covid-19.
"Kalau pandemi covid-19, kader Jumantik (sukarelawan pemantau sarang nyamuk) tidak lagi ada. Makanya sekarang pihak puskemas yang terjun," terangnya.
Baca:
93 Ribu Kasus DBD Melanda Tanah Air
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi, mengatakan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat sudah mengantisipasi lonjakan kasus DBD. Dia memastikan program penanganan DBD tetap berjalan walaupun pandemi covid-19.
"Apalagi, timbulnya DBD itu biasanya pada saat pancaroba," singkat Irwandi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)