"Kemudian, kebocoran kasus gas elpiji 24 kasus dan kasus lainnya ada 48 kejadian," kata Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Pusat, Asril Rizal, melalui sambungan telepon, Senin, 27 Desember 2021.
Menurut dia, jenis objek yang terbakar di antaranya 74 rumah, 17 bangunan umum, lima kendaraan, 49 instalasi luar gedung, dan 59 unit lainnya. Total kerugian dalam kebakaran tersebut mencapai Rp39,8 triliun dengan luas area terbakar 617.963 meter persegi.
"Kalau warga yang kehilangan tempat tinggal sebanyak 488 kepala keluarga (KK) atau sebanyak 1.695 jiwa," ucap dia.
Baca: Kaleidoskop Jateng 2021: 2 Kali Kilang Minyak Cilacap Kebakaran
Berdasarkan waktu kejadian, 13 kebakaran terjadi di Januari, 15 di Februari, 16 di Maret, 11 di April, 20 di Mei, 15 di Juni, 17 di Juli, 21 di Agustus, 18 di September, 30 di Oktober, dan 15 di November. Selama Desember, sudah ada 13 kebakaran.
"Pada tahun 2020 tercatat ada 160 kasus kebakaran sepanjang Januari-Desember di Jakarta Pusat,” terang dia.
Asril berharap warga Jakarta Pusat meningkatkan kewaspadaan, baik dalam penggunaan tabung gas maupun listrik. Hal ini demi menekan kasus kebakaran ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id