Jakarta: Ratusan rumah di kawasan padat penduduk di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, dikepung sampah. Lautan sampah menghampar di perairan paling tepi dekat bibir pantai.
Dasuki, salah satu warga, menyebut sampah menumpuk sejak Oktober 2021. Dia menduga sampah mengepung karena tidak ada tempat pembuangan sampah di daerahnya.
"Sampah ini dari warga sekitar sini juga, kadang ada juga sampah dari orang seberang yang habis melakukan pesta dan buang sampahnya di sini juga," kata Dasuki, Selasa, 22 Februari 2022.
Jenis sampah yang menumpuk di tepi pantai didominasi sampah rumah tangga mulai dari, styrofoam, busa, hingga plastik. Bahkan, tak sedikit sampah yang menghampar di daratan dan tampak sudah lama dibiarkan.
Baca: Jaksel Terapkan Pengelolaan Sampah Digitalisasi
Menurut Dasuki, wali kota, camat, dan instansi lain pernah meninjau wilayahnya dan menawarkan bantuan kebersihan. Namun, kendaraan pengeruk sampah batal datang karena kondisi jalan yang sulit dilalui.
"Terakhir pihak petugas PPSU dan Lingkungan Hidup Kelurahan Kali Baru sempat melakukan pembersihkan sampah, namun hanya dua hari dan tidak ada kelanjutannya lagi," tambah dia.
Ia berharap pemerintah setempat menyediakan tempat pembuangan sampah sementara di kawasan tempat tinggalnya. Sehingga warga tidak membuang sampah sembarangan yang menimbulkan bau yang tidak sedap, dan dikhawatirkan menjadi sarang penyakit.
Jakarta: Ratusan rumah di kawasan padat penduduk di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, dikepung
sampah. Lautan
sampah menghampar di perairan paling tepi dekat bibir pantai.
Dasuki, salah satu warga, menyebut sampah menumpuk sejak Oktober 2021. Dia menduga sampah mengepung karena tidak ada tempat pembuangan sampah di daerahnya.
"Sampah ini dari warga sekitar sini juga, kadang ada juga sampah dari orang seberang yang habis melakukan pesta dan buang sampahnya di sini juga," kata Dasuki, Selasa, 22 Februari 2022.
Jenis sampah yang menumpuk di tepi pantai didominasi sampah rumah tangga mulai dari,
styrofoam, busa, hingga plastik. Bahkan, tak sedikit sampah yang menghampar di daratan dan tampak sudah lama dibiarkan.
Baca: Jaksel Terapkan Pengelolaan Sampah Digitalisasi
Menurut Dasuki, wali kota, camat, dan instansi lain pernah meninjau wilayahnya dan menawarkan bantuan kebersihan. Namun, kendaraan pengeruk sampah batal datang karena kondisi jalan yang sulit dilalui.
"Terakhir pihak petugas PPSU dan Lingkungan Hidup Kelurahan Kali Baru sempat melakukan pembersihkan sampah, namun hanya dua hari dan tidak ada kelanjutannya lagi," tambah dia.
Ia berharap pemerintah setempat menyediakan tempat pembuangan sampah sementara di kawasan tempat tinggalnya. Sehingga warga tidak membuang sampah sembarangan yang menimbulkan bau yang tidak sedap, dan dikhawatirkan menjadi sarang penyakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)