Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meluncurkan program implementasi pengelolaan sampah di kawasan perusahaan. Dia menilai setiap perusahaan harus bertanggung jawab terhadap setiap sampah di lingkungannya.
Program pengelolaan sampah secara mandiri ini telah dilakukan salah pusat perbelanjaan di Jakarta, yaitu ITC Cempaka Mas. Perusahan tersebut, kata Anies, menjadi yang pertama berhasil mengelola sampah dan menghasilkan nilai tambah.
"Ada konsep didalam bayangan kita apa yang disebut residu sama dengan sampah. Nah kita berharap dengan adanya kegiatan ini maka kawasan ini (ITC Cempak Mas) dan penghuni mengadopsi prinsip-prinsip baru dalam mengelola residu," ujar Anies dalam sambutannya di acara Peluncuran dan Implementasi Pengelolaan Sampah Mandiri dan Perusahaan, di ITC Cempaka Mas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Juni 2022.
Anies menekankan tidak semua residu yang dihasilkan menjadi sampah. Dia meminta setiap perusahaan dapat menyediakan tempat pengelolaan sampah.
"Saya berharap di tingkat rumah tangga ada pembelajaran, di tingkat perkantorannya ada pembelajaran. Kurangi sampahnya dengan cara yang variasinya banyak," terang dia.
Menurut dia, upaya mengurangi sampah yang dilakukan ITC Cempaka Mas sejalan dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 102 Tahun 2021 tentang Kewajiban Pengelolaan Sampah di Kawasan dan Perusahan. Anies juga sempat melihat proses pengelolaan sampah milik ITC Cempak Mas di area Refused Derived Fuel (RDF).
Di area tersebut terdapat sebuah mesin yang mampu memadatkan sampah hingga berbentuk kotak. Sampah tersebut kemudian dikirim ke salah satu perusahaan semen untuk menjadi bahan baku produksi.
Anies mengatakan dengan sistem tersebut, akan mengurangi volume sampah yang berlabu di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Mengingat, sampah yang dibuang ke TPST Bantargebang sudah mencapai 7.500–7.800 ton per harinya.
"Kita akan mengurangi porsi yang cukup besar hampir 20 persen sampah yang berkurang itu porsi yang besar," jelas dia.
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan meluncurkan program implementasi pengelolaan
sampah di kawasan perusahaan. Dia menilai setiap perusahaan harus bertanggung jawab terhadap setiap sampah di lingkungannya.
Program pengelolaan sampah secara mandiri ini telah dilakukan salah pusat perbelanjaan di Jakarta, yaitu ITC Cempaka Mas. Perusahan tersebut, kata Anies, menjadi yang pertama berhasil mengelola sampah dan menghasilkan nilai tambah.
"Ada konsep didalam bayangan kita apa yang disebut residu sama dengan sampah. Nah kita berharap dengan adanya kegiatan ini maka kawasan ini (ITC Cempak Mas) dan penghuni mengadopsi prinsip-prinsip baru dalam mengelola residu," ujar Anies dalam sambutannya di acara Peluncuran dan Implementasi Pengelolaan Sampah Mandiri dan Perusahaan, di ITC Cempaka Mas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Juni 2022.
Anies menekankan tidak semua residu yang dihasilkan menjadi sampah. Dia meminta setiap perusahaan dapat menyediakan tempat pengelolaan sampah.
"Saya berharap di tingkat rumah tangga ada pembelajaran, di tingkat perkantorannya ada pembelajaran. Kurangi sampahnya dengan cara yang variasinya banyak," terang dia.
Menurut dia, upaya mengurangi sampah yang dilakukan ITC Cempaka Mas sejalan dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 102 Tahun 2021 tentang Kewajiban Pengelolaan Sampah di Kawasan dan Perusahan. Anies juga sempat melihat proses pengelolaan sampah milik ITC Cempak Mas di area
Refused Derived Fuel (RDF).
Di area tersebut terdapat sebuah mesin yang mampu memadatkan sampah hingga berbentuk kotak. Sampah tersebut kemudian dikirim ke salah satu perusahaan semen untuk menjadi bahan baku produksi.
Anies mengatakan dengan sistem tersebut, akan mengurangi volume sampah yang berlabu di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST)
Bantargebang. Mengingat, sampah yang dibuang ke TPST Bantargebang sudah mencapai 7.500–7.800 ton per harinya.
"Kita akan mengurangi porsi yang cukup besar hampir 20 persen sampah yang berkurang itu porsi yang besar," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)