Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meminta pedemo Undang-Undang Cipta kerja (UU Cipatker) tidak anarkistis dengan merusak fasilitas umum (fasum). Pedemo diminta menyampaikan aspirasi dengan tertib dan damai.
"Kami yakin para pengunjuk rasa yang memperjuangkan kepentingan-kepentingan warga dan sebagainya bisa melakukan demo dengan damai, tertib, dan teratur," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Jakarta, Selasa, 20 Oktober 2020.
Riza meminta pedemo waspada terhadap penyusup yang menginginkan aksi damai berakhir dengan ricuh. Pedemo diimbau tidak mudah terprovokasi.
"Jangan sampai aksi-aksi demo yang punya niat maksud baik disusupi atau ditunggangi pihak-pihak lain yang dapat menimbulkan anarkistis," ucap dia.
Baca: Wagub DKI Minta Pedemo Menjalani Rapid Test
Riza mengaku telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk menjaga fasum agar tidak menjadi sasaran amuk massa. Berkaca pada unjuk rasa sebelumnya, sejumlah fasum dirusak hingga dibakar oleh pihak tak bertanggung jawab.
"Aparat keamanan membantu menjaga tempat-tempat (fasum) agar tidak dirusak oleh pihak-pihak tertentu," kata dia.
Sebelumnya, sejumlah fasum dirusak para pedemo penolak UU Ciptaker pada Kamis, 8 Oktober 2020. Tercatat, sebanyak 25 halte TransJakarta rusak hingga pukul 16.00 WIB.
Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meminta pedemo Undang-Undang Cipta kerja (
UU Cipatker) tidak anarkistis dengan merusak fasilitas umum (fasum). Pedemo diminta menyampaikan aspirasi dengan tertib dan damai.
"Kami yakin para pengunjuk rasa yang memperjuangkan kepentingan-kepentingan warga dan sebagainya bisa melakukan demo dengan damai, tertib, dan teratur," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Jakarta, Selasa, 20 Oktober 2020.
Riza meminta pedemo waspada terhadap penyusup yang menginginkan aksi damai berakhir dengan ricuh. Pedemo diimbau tidak mudah terprovokasi.
"Jangan sampai aksi-aksi demo yang punya niat maksud baik disusupi atau ditunggangi pihak-pihak lain yang dapat menimbulkan anarkistis," ucap dia.
Baca:
Wagub DKI Minta Pedemo Menjalani Rapid Test
Riza mengaku telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk menjaga fasum agar tidak menjadi sasaran amuk massa. Berkaca pada
unjuk rasa sebelumnya, sejumlah fasum dirusak hingga dibakar oleh pihak tak bertanggung jawab.
"Aparat keamanan membantu menjaga tempat-tempat (fasum) agar tidak dirusak oleh pihak-pihak tertentu," kata dia.
Sebelumnya, sejumlah fasum dirusak para pedemo penolak
UU Ciptaker pada Kamis, 8 Oktober 2020. Tercatat, sebanyak 25 halte TransJakarta rusak hingga pukul 16.00 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)