Jakarta: Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menelusuri kontraktor proyek revitalisasi Monumen Nasional (Monas), PT Bahana Prima Nusantara. Perusahaan itu diduga tak jelas asal-usulnya.
"PT tersebut ternyata berlokasi di sebuah gang di kawasan permukiman," kata anggota Tim advokasi PSI Jakarta Patriot Muslim dalam keterangan tertulis, Kamis, 23 Januari 2020.
Menurut dia, PT Bahana Prima Nusantara beralamat di Jalan Nusa Indah Nomor 33, Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. PT Bahana Prima Nusantara diduga menyewa kantor virtual di lokasi tersebut.
Sementara itu, alamat kantor asli perusahaan itu yakni Jalan Letjen Suprapto Nomor 60, Jakarta Pusat. Namun, PSI tak menemukan lokasi sebenarnya perusahaan tersebut.
"Di mana alamat yang sebenarnya? Jika kontraktor tidak memberikan informasi yang benar saat proses lelang, maka itu masuk pelanggaran,” ucap Patriot.
Patriot menduga PT Bahana Prima Nusantara perusahaan bendera yang hanya dipakai untuk mendapatkan proyek. PSI pun menginginkan pelaksanaan kontrak proyek diperiksa.
"Bisa jadi PT Bahana Prima Nusantara adalah semacam perusahaan kertas atau paper company yang tidak memiliki aset dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan. Jika dia mengalihkan pekerjaan ke pihak lain atau melakukan praktek subkontrak, maka ini juga pelanggaran berat,” jelasnya.
Patriot telah mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengadvokasi isu yang berkembang luas di publik itu. Dia berharap KPK dapat membuka jernih kasus tersebut.
“Sejak awal PSI menyatakan siap kawal uang rakyat. Sekarang di depan mata, lagi-lagi akrobat anggaran dipertunjukkan. PSI mendesak KPK segera bertindak. Uang rakyat jangan seenaknya dipermainkan seperti ini,” tekan Patriot.
Jakarta: Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menelusuri kontraktor proyek revitalisasi Monumen Nasional (
Monas), PT Bahana Prima Nusantara. Perusahaan itu diduga tak jelas asal-usulnya.
"PT tersebut ternyata berlokasi di sebuah gang di kawasan permukiman," kata anggota Tim advokasi PSI Jakarta Patriot Muslim dalam keterangan tertulis, Kamis, 23 Januari 2020.
Menurut dia, PT Bahana Prima Nusantara beralamat di Jalan Nusa Indah Nomor 33, Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. PT Bahana Prima Nusantara diduga menyewa kantor virtual di lokasi tersebut.
Sementara itu, alamat kantor asli perusahaan itu yakni Jalan Letjen Suprapto Nomor 60, Jakarta Pusat. Namun, PSI tak menemukan lokasi sebenarnya perusahaan tersebut.
"Di mana alamat yang sebenarnya? Jika kontraktor tidak memberikan informasi yang benar saat proses lelang, maka itu masuk pelanggaran,” ucap Patriot.
Patriot menduga PT Bahana Prima Nusantara perusahaan bendera yang hanya dipakai untuk mendapatkan proyek. PSI pun menginginkan pelaksanaan kontrak proyek diperiksa.
"Bisa jadi PT Bahana Prima Nusantara adalah semacam perusahaan kertas atau
paper company yang tidak memiliki aset dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan. Jika dia mengalihkan pekerjaan ke pihak lain atau melakukan praktek subkontrak, maka ini juga pelanggaran berat,” jelasnya.
Patriot telah mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengadvokasi isu yang berkembang luas di publik itu. Dia berharap KPK dapat membuka jernih kasus tersebut.
“Sejak awal PSI menyatakan siap kawal uang rakyat. Sekarang di depan mata, lagi-lagi akrobat anggaran dipertunjukkan. PSI mendesak KPK segera bertindak. Uang rakyat jangan seenaknya dipermainkan seperti ini,” tekan Patriot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)