Jakarta: Sudirman Said telah menerima surat persetujuan dari Badan Pembina Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Jakarta ihwal pengundurannya dari Komisaris Utama (Komut) PT Transjakarta. Sudirman telah mengajukan surat pengunduran diri pada 10 November 2022.
"Alhamdulillah hari ini saya mendapat surat persetujuan pengunduran diri dari PT Transjakarta," ujar Sudirman di Kantor BP BUMD di Gedung Blok H Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 11 Januari 2023.
Sudirman berharap komut PT Transjakarta yang baru dapat membawa institusi tersebut menjadi lebih baik. Hal serupa juga ia harapkan untuk direktur utama (dirut) PT Transjakarta yang baru.
Pasalnya, Mochammad Yana Aditya juga tak lagi menjabat sebagai dirut PT Transjakarta. Yana juga hadir bersamaan dengan Sudirman di Kantor BP BUMD.
"(Semoga dapat) menjalankan tugas dengan lebih baik bagi Transjakarta," harapnya.
Namun, Sudirman enggan membeberkan siapa sosok yang menggantikan posisinya. Ia menyerahkan kepada pihak BP BUMD.
Beberapa waktu lalu, Sudirman Said pernah mengungkapkan alasan dirinya mengundurkan diri dari pimpinan BUMD setelah Anies Baswedan tak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Sudirman Said mengaku dirinya ingin fokus membantu Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden Pemilu 2024 yang diusung Partai NasDem. Kini, Sudirman Said pun sudah mulai menjalankan kegiatannya sebagai anggota tim sukses Anies.
"Dalam waktu waktu mendatang kemungkinan saya akan lebih banyak membantu Pak Anies Baswedan dalam persiapan Pemilu 2024. Dengan demikian aktivitas membantu Pak Anies dalam proses-proses politik ke depan dapat dijalankan dengan leluasa," ungkap Sudirman Said.
Sebelumnya, Mantan Menteri ESDM Sudirman Said menjadi Komisaris Utama (Komut) PT TransJakarta. Sudirman menggantikan Jaswandi Edmundar yang telah menjadi Komut PT TransJakarta sejak 2019.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Pembina BUMD DKI Jakarta Budi Purnama mengatakan pergantian komisaris utama ini sebagai bentuk penyegaran.
"Kalau terkait pergantian wajar ya itu kan namanya pemegang saham berkehendak dan ditunjuk juga tentu Pemerintah Provinsi (Pemprov) ingin menyegarkan organisasinya," kata Budi saat dikonfirmasi, Jumat, 18 Maret 2022.
Jakarta: Sudirman Said telah menerima surat persetujuan dari Badan Pembina Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Jakarta ihwal pengundurannya dari Komisaris Utama (Komut)
PT Transjakarta. Sudirman telah mengajukan surat pengunduran diri pada 10 November 2022.
"
Alhamdulillah hari ini saya mendapat surat persetujuan pengunduran diri dari PT Transjakarta," ujar Sudirman di Kantor BP BUMD di Gedung Blok H Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 11 Januari 2023.
Sudirman berharap komut PT Transjakarta yang baru dapat membawa institusi tersebut menjadi lebih baik. Hal serupa juga ia harapkan untuk direktur utama (dirut) PT Transjakarta yang baru.
Pasalnya, Mochammad Yana Aditya juga tak lagi menjabat sebagai dirut PT Transjakarta. Yana juga hadir bersamaan dengan Sudirman di Kantor BP BUMD.
"(Semoga dapat) menjalankan tugas dengan lebih baik bagi Transjakarta," harapnya.
Namun, Sudirman enggan membeberkan siapa sosok yang menggantikan posisinya. Ia menyerahkan kepada pihak BP
BUMD.
Beberapa waktu lalu, Sudirman Said pernah mengungkapkan alasan dirinya mengundurkan diri dari pimpinan BUMD setelah Anies Baswedan tak lagi menjabat sebagai
Gubernur DKI Jakarta.
Sudirman Said mengaku dirinya ingin fokus membantu Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden Pemilu 2024 yang diusung Partai NasDem. Kini, Sudirman Said pun sudah mulai menjalankan kegiatannya sebagai anggota tim sukses Anies.
"Dalam waktu waktu mendatang kemungkinan saya akan lebih banyak membantu Pak Anies Baswedan dalam persiapan Pemilu 2024. Dengan demikian aktivitas membantu Pak Anies dalam proses-proses politik ke depan dapat dijalankan dengan leluasa," ungkap Sudirman Said.
Sebelumnya, Mantan Menteri ESDM Sudirman Said menjadi Komisaris Utama (Komut) PT TransJakarta. Sudirman menggantikan Jaswandi Edmundar yang telah menjadi Komut PT TransJakarta sejak 2019.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Pembina BUMD DKI Jakarta Budi Purnama mengatakan pergantian komisaris utama ini sebagai bentuk penyegaran.
"Kalau terkait pergantian wajar ya itu kan namanya pemegang saham berkehendak dan ditunjuk juga tentu
Pemerintah Provinsi (Pemprov) ingin menyegarkan organisasinya," kata Budi saat dikonfirmasi, Jumat, 18 Maret 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)