Jakarta: Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta Yusmada Faizal menyebut laju penurunan tanah di Ibu Kota berkurang. Penurunan tanah berkurang selama beberapa tahun dan diyakini tak membuat Ibu Kota tenggelam.
"Penurunan tanah di Jakarta itu masih terjadi, tapi laju-laju kedalamannya atau tingkat penurunan itu sudah berkurang," kata Yusmada dalam webinar 'Jakarta The Sinking City?', Kamis, 2 September 2021.
Pada 1997 hingga 2011 penurunan tanah mencapai 20 sentimeter (cm). Laju penurunan mulai berkurang pada 2011-2018.
"Per tahun 2011 sampai 2018 sudah 12 cm, tahun ini menunjukkan laju penurunannya itu bisa dikendalikan," ujar Yusmada.
Menurut Yusmada, berkurangnya laju penurunan tanah dipengaruhi kebijakan yang diterapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Mulai dari pengendalian kawasan pesisir Jakarta, pembangunan tanggul pantai dalam rangka memenuhi mitigasi kenaikan muka air laut, subtitusi penyedotan air tanah, dan penataan hutan mangrove.
"Kita berharap benar-benar penurunan tanah ini bisa terkontrol dengan cepat dengan akurat," ujar Yusmada.
Isu tenggelamnya DKI Jakarta mengemuka ketika Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menyinggung prediksi kemungkinan Ibu Kota akan tenggelam dalam 10 tahun ke depan. Ia menyinggung kondisi Jakarta dalam pidato mengenai perubahan iklim di kantor Direktorat Intelijen Nasional AS pada Selasa, 27 Juli 2021.
Biden mengatakan permukaan laut naik dua setengah kaki. Jutaan orang diyakini akan bermigrasi memperebutkan tanah subur.
"Tapi apa yang terjadi di Indonesia jika proyeksinya benar, bahwa dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan Ibu Kota-nya karena akan berada di bawah air?" tutur Biden seperti dikutip dari Whitehouse.gov, Jumat, 30 Juli 2021.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
(Baca: Peneliti: Jakarta Bisa Tenggelam pada 2050 Bila Tak Ada Mitigasi)
Jakarta: Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi
DKI Jakarta Yusmada Faizal menyebut laju
penurunan tanah di Ibu Kota berkurang. Penurunan tanah berkurang selama beberapa tahun dan diyakini tak membuat Ibu Kota tenggelam.
"Penurunan tanah di Jakarta itu masih terjadi, tapi laju-laju kedalamannya atau tingkat penurunan itu sudah berkurang," kata Yusmada dalam webinar 'Jakarta The Sinking City?', Kamis, 2 September 2021.
Pada 1997 hingga 2011 penurunan tanah mencapai 20 sentimeter (cm). Laju penurunan mulai berkurang pada 2011-2018.
"Per tahun 2011 sampai 2018 sudah 12 cm, tahun ini menunjukkan laju penurunannya itu bisa dikendalikan," ujar Yusmada.
Menurut Yusmada, berkurangnya laju penurunan tanah dipengaruhi kebijakan yang diterapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Mulai dari pengendalian kawasan pesisir Jakarta, pembangunan tanggul pantai dalam rangka memenuhi mitigasi kenaikan muka air laut, subtitusi penyedotan air tanah, dan penataan hutan mangrove.
"Kita berharap benar-benar penurunan tanah ini bisa terkontrol dengan cepat dengan akurat," ujar Yusmada.
Isu tenggelamnya DKI Jakarta mengemuka ketika Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menyinggung prediksi kemungkinan Ibu Kota akan tenggelam dalam 10 tahun ke depan. Ia menyinggung kondisi Jakarta dalam pidato mengenai perubahan iklim di kantor Direktorat Intelijen Nasional AS pada Selasa, 27 Juli 2021.
Biden mengatakan permukaan laut naik dua setengah kaki. Jutaan orang diyakini akan bermigrasi memperebutkan tanah subur.
"Tapi apa yang terjadi di Indonesia jika proyeksinya benar, bahwa dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan Ibu Kota-nya karena akan berada di bawah air?" tutur Biden seperti dikutip dari
Whitehouse.gov, Jumat, 30 Juli 2021.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan
Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
(Baca:
Peneliti: Jakarta Bisa Tenggelam pada 2050 Bila Tak Ada Mitigasi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)