Supir Angkot Ok Otrip menunjukkan kartu OK Otrip saat menunggu penumpang di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Rabu (4/4). Foto: MI/Bary Fathahilah.
Supir Angkot Ok Otrip menunjukkan kartu OK Otrip saat menunggu penumpang di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Rabu (4/4). Foto: MI/Bary Fathahilah.

Pengusaha Angkot Enggan Bergabung OK OTrip

Nur Azizah • 16 Juli 2018 17:57
Jakarta: Pengusaha angkot enggan bergabung dalam pogram One Karcis One Trip (OK OTrip) milik Pemprov DKI Jakarta. Tarif yang ditawarkan Pemprov DKI dinilai terlalu rendah.
 
Kata pengusaha angkot dari Koperasi Kolamas Jaya, Petrus Tukimin, tarif yang ditawarkan Pemprov hanya Rp3.739 per kilometer. Petrus bakal bergabung dengan OK OTrip bila tarif yang ditawarkan sebesar Rp4.200 per kilometer.
 
"Teman-teman pengusaha malah ada yang minta Rp4.800 per kilometer. Tapi kalau saya dikasih Rp4.200, saya akan bergabung," kata Petrus ketika dihubungi, Senin, 16 Juli 2018.

Baca juga: Sandi Mengaku Penerapan OK Otrip Masih Terkendala
 
Menurut Petrus, tarif yang ditawarkan oleh PT TransJakarta itu tidak bisa menutupi biaya operasional. Dengan tarif Rp3.739 untuk target tempuh 175 kilometer per armada, maka dalam satu hari setiap armada hanya mendapat penghasilan sebanyak Rp654 ribu.
 
Namun, penghasilan itu belum dipotong gaji sopir, pemeliharaan mobil, bahan bakar, dan biaya operasional lainnya. Saat ini, Petrus baru bisa menerima setoran bersih sebesar Rp180 ribu hingga Rp200 ribu dari masing-masing armada.
 
"Apalagi sekarang kan bahan bakar harus pakai pertalite. Sudah enggak ada premium. Belum lagi harga spare part naik efek dari dolar naik," ungkapnya.
 
Baca juga: Sandi Klaim Pengguna OK Otrip Mencapai 18 Ribu
 
Sementara itu, Pelaksana tugas Kepala Badan Pelayanan Pengadaan Barang Jasa (BPPBJ) DKI Blessmiyanda mengaku sedang menghitung ulang komponen perhitungan dari tarif Rp3.739 per kilometer yang ditawarkan kepada pengusaha angkot.
 
"BPPBJ tinggal mengkonfirmasi komponen-komponen yang ada agar sesuai dengan kondisi pasar," ujar Blessmiyanda.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan