Jakarta: Tim kuasa hukum mengungkap kondsi David Ozora setelah 25 hari dirawat. David harus menjalani perawatan serius di Rumah Sakit (RS) Mayapada setelah dianiaya Mario Dandy Laksono pada 20 Februari 2023.
Kuasa hukum David, Melissa Anggraini, menyampaikan kesadaran kognitif atau kualitatif klienya belum menunjukan perkembangan. Namun respon motorik David terus membaik.
"Belum ada perkembangan kesadaran secara kognitifnya atau kualitatifnya, masih ada perkembangan hanya terkait dengan kesadaran kuantitatif berarti motoriknya sudah semakin baik," kata Melisa di Jakarta, Jumat, 17 Maret 2023.
Perkembangan motorik terlihat pada tangan maupun mata. Tetapi pergerakan tersebut tidak atas dasar respon dari suatu tindakan.
"Sudah semakin ada pergerakan mulai secara yang buka mata tetapi karena kesadaran secara kualitatifnya belum ada," ungkap dia.
Menyikapi hal tersebut, dokter RS Mayapada akan menambah beberapa metode penganan baru.
"Sudah dilakukan ada namanya EEG (elektroensefalogram) untuk mengecek aktivitas kelistrikan di otak David untuk merespon adanya respon kognitif. Tadi yang dokter katakan akan melakukan yang namanya terapi stem cell," ungkap dia.
Selain itu, pihak keluarga mempertimbangkan second opinion atau konsultasi pembanding kepada dokter-dokter lain. Meski muncul opsi tersebur, keluarga tetap apresiasi dan menyerahkan penanganan David ke 10 dokter RS Mayapada.
"Sejauh ini sudah diberikan yang terbaik oleh rumah sakit tetapi bagaimanapun keluarga masih butuh second opinion terkait dengan kondisi David ke depannya," ujar dia.
(Jose Nicol)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Tim kuasa hukum mengungkap kondsi David Ozora setelah 25 hari dirawat. David harus menjalani perawatan serius di Rumah Sakit (RS) Mayapada setelah
dianiaya Mario Dandy Laksono pada 20 Februari 2023.
Kuasa hukum David, Melissa Anggraini, menyampaikan kesadaran kognitif atau kualitatif klienya belum menunjukan perkembangan. Namun respon motorik David terus membaik.
"Belum ada perkembangan kesadaran secara kognitifnya atau kualitatifnya, masih ada perkembangan hanya terkait dengan kesadaran kuantitatif berarti motoriknya sudah semakin baik," kata Melisa di Jakarta, Jumat, 17 Maret 2023.
Perkembangan motorik terlihat pada tangan maupun mata. Tetapi pergerakan tersebut tidak atas dasar respon dari suatu tindakan.
"Sudah semakin ada pergerakan mulai secara yang buka mata tetapi karena kesadaran secara kualitatifnya belum ada," ungkap dia.
Menyikapi hal tersebut, dokter RS Mayapada akan menambah beberapa metode penganan baru.
"Sudah dilakukan ada namanya EEG (
elektroensefalogram) untuk mengecek aktivitas kelistrikan di otak David untuk merespon adanya respon kognitif. Tadi yang dokter katakan akan melakukan yang namanya terapi
stem cell," ungkap dia.
Selain itu, pihak keluarga mempertimbangkan
second opinion atau konsultasi pembanding kepada dokter-dokter lain. Meski muncul opsi tersebur, keluarga tetap apresiasi dan menyerahkan penanganan David ke 10 dokter RS Mayapada.
"Sejauh ini sudah diberikan yang terbaik oleh rumah sakit tetapi bagaimanapun keluarga masih butuh
second opinion terkait dengan kondisi David ke depannya," ujar dia.
(
Jose Nicol)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)