Jakarta: Proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) dihentikan sementara atau moratorium. Penghentian sampai ada kesepakatan dengan seniman.
"Sudah berhenti kemarin (Selasa, 3 Maret 20202). Karena itu kita hargai usulan DPRD DKI ya," kata Manajer Komunimasi Revitalisasi TIM Yeni Kurnaen saat dihubungi Media Indonesia, Rabu, 4 Maret 2020.
Ia mengaku sudah komunikasi dengan para seniman. Komunikasi informal itu untuk mengakomodasi usul para seniman yang masih menolak revitalisasi TIM.
"Kami sudah siap memaparkan apa saja yang akan dibangun dan desain-desainnya," jelas dia.
Yeni berharap moratorium tidak lama. Sebab, dia menyebut, sudah tidak ada masalah dengan pembangunan hotel TIM yang sebelumnya diprotes karena dicurigai sebagai komersialisasi.
(Baca: Ketua DPRD Ingatkan Jakpro Tak Lanjutkan Revitalisasi TIM)
Dia menegaskan tak ada pembangunan hotel melainkan wisma. Terlebih, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku tanggung jawab proyek mesti membayarkan denda karena penghentian proyek sepihak.
"Minggu-minggu ini sudah bisa selesai dan minggu depan bisa dilanjutkan," kata dia.
Sebelumnya, proyek revitalisasi TIM senilai Rp1,8 triliun diprotes seniman. Mereka menilai revitalisasi cuma membuat sarana seni itu menjadi komersil. Para seniman khawatir revitalisasi justru akan menghambat seniman berkarya.
Isu ini sampai dibahas Komisi X DPR. Anggota parlemen meminta proyek dimoratorium sementara.
Jakarta: Proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) dihentikan sementara atau moratorium. Penghentian sampai ada kesepakatan dengan seniman.
"Sudah berhenti kemarin (Selasa, 3 Maret 20202). Karena itu kita hargai usulan DPRD DKI ya," kata Manajer Komunimasi Revitalisasi TIM Yeni Kurnaen saat dihubungi
Media Indonesia, Rabu, 4 Maret 2020.
Ia mengaku sudah komunikasi dengan para seniman. Komunikasi informal itu untuk mengakomodasi usul para seniman yang masih menolak revitalisasi TIM.
"Kami sudah siap memaparkan apa saja yang akan dibangun dan desain-desainnya," jelas dia.
Yeni berharap moratorium tidak lama. Sebab, dia menyebut, sudah tidak ada masalah dengan pembangunan hotel TIM yang sebelumnya diprotes karena dicurigai sebagai komersialisasi.
(Baca:
Ketua DPRD Ingatkan Jakpro Tak Lanjutkan Revitalisasi TIM)
Dia menegaskan tak ada pembangunan hotel melainkan wisma. Terlebih, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku tanggung jawab proyek mesti membayarkan denda karena penghentian proyek sepihak.
"Minggu-minggu ini sudah bisa selesai dan minggu depan bisa dilanjutkan," kata dia.
Sebelumnya, proyek revitalisasi TIM senilai Rp1,8 triliun diprotes seniman. Mereka menilai revitalisasi cuma membuat sarana seni itu menjadi komersil. Para seniman khawatir revitalisasi justru akan menghambat seniman berkarya.
Isu ini sampai dibahas Komisi X DPR. Anggota parlemen meminta proyek dimoratorium sementara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)