Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta merumuskan mekanisme percepatan vaksinasi booster bagi warga lanjut usia (lansia) dan yang memiliki komorbid. Sehingga, kelompok rentan itu tak menunggu enam bulan sejak dosis kedua.
"Sedang di-create untuk lansia dan komorbid setelah tiga bulan (sudah bisa divaksin booster)," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, di kawasan Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu, 23 Februari 2022.
Baca: Kapolri Perintahkan Jajaran Percepat Vaksinasi Booster Lansia
Hal tersebut disampaikan Widyastuti saat meninjau kolaborasi vaksinasi booster dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia. Widyastuti merencanakan pemberian tiket elektronik kepada warga lansia dan pengidap komorbid yang mendapat vaksin booster.
"Menunggu e-tiket keluar lebih dahulu," terang Widyastuti.
Tiket elektronik menjadi salah satu syarat vaksinasi booster bagi warga berusia 18 tahun ke atas. Tiket didapat melalui aplikasi PeduliLindungi enam bulan setelah disuntik dosis kedua.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, Roy N Mandey, berharap kolaborasi pelaksanaan vaksinasi booster mempercepat herd immunity bagi warga. Termasuk kelompok rentan.
Roy mengatakan vaksinasi booster diselenggarakan pihaknya hingga 1 April 2022 dengan target 700 hingga seribu orang per hari. "Karena kami tahu semakin banyak yang divaksin, akan lebih sehat masyarakat dan warganya. Bahkan lebih imun," kata Roy.
Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta merumuskan mekanisme percepatan
vaksinasi booster bagi warga lanjut usia (lansia) dan yang memiliki komorbid. Sehingga, kelompok rentan itu tak menunggu enam bulan sejak dosis kedua.
"Sedang di-
create untuk lansia dan komorbid setelah tiga bulan (sudah bisa
divaksin booster)," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, di kawasan Kemang, Mampang Prapatan,
Jakarta Selatan, Rabu, 23 Februari 2022.
Baca:
Kapolri Perintahkan Jajaran Percepat Vaksinasi Booster Lansia
Hal tersebut disampaikan Widyastuti saat meninjau kolaborasi vaksinasi
booster dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia. Widyastuti merencanakan pemberian tiket elektronik kepada warga lansia dan pengidap komorbid yang mendapat vaksin
booster.
"Menunggu e-tiket keluar lebih dahulu," terang Widyastuti.
Tiket elektronik menjadi salah satu syarat vaksinasi
booster bagi warga berusia 18 tahun ke atas. Tiket didapat melalui aplikasi PeduliLindungi enam bulan setelah disuntik dosis kedua.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, Roy N Mandey, berharap kolaborasi pelaksanaan vaksinasi
booster mempercepat
herd immunity bagi warga. Termasuk kelompok rentan.
Roy mengatakan vaksinasi
booster diselenggarakan pihaknya hingga 1 April 2022 dengan target 700 hingga seribu orang per hari. "Karena kami tahu semakin banyak yang divaksin, akan lebih sehat masyarakat dan warganya. Bahkan lebih imun," kata Roy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)