medcom.id, Bekasi: Sejak Juli 2016, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta mengambil alih pengelolaan TPST Bantargebang dari pihak ketiga. Dinas Lingkungan hidup mengklaim kondisi TPST Bantargebang kini lebih baik.
"Saat ini keadaannya jauh lebih baik. Tertata lebih rapih dan bersih," ujar Kepala Satuan Pelaksana Pengolahan Energi Terbarukan TPST Bantargebang, Rizky Febrian kepada Metrotvnews.com di kantornya, Rabu 16 Agustus 2017.
Ia mengatakan pihaknya selalu menjaga kebersihan lingkungan dengan cara mempekerjakan penyapu jalan. Selain itu kendaraan road sweeper diarahkan di sekeliling area TPST Bantargebang.
"Meskipun ini TPST, memang tempatnya sampah, tapi saya tidak mau ada sampah berceceran di luar titik buang (dumping site)," imbuh Rizky.
Baca: Perjalanan Panjang Sampah Ibu Kota hingga ke Bantargebang
Selain itu, Rizky juga mengaku pihaknya telah melakukan penanaman 1040 batang pohon di sekeliling area TPST Bantargebang. Penghijauan dilakukan agar lebih rindang dan sedap dipandang mata.
Dari segi pelayanan, Rizky mengklaim telah menambah jumlah alat berat agar proses pengolahan sampah lebih optimal. Saat ditangani pihak ketiga, hanya ada 15 alat berat. Sehingga antrian truk-truk sampah bisa mengular sampai ke luar area TPST Bantargebang.
"Setelah di take over, kita sudah menambah jumlah alat berat hingga lebih dari 60 unit. Sehingga sudah tidak ada lagi antrian kendaraan sampah sampai ke jalan," lanjut Rizky.
Pada Juli 2016 lalu, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta memutuskan kontrak PT Godang Tua Jaya (GTJ) dan Navigat Organic Energy Indonesia (NOEI) sebagai pengelola TPST Bantargebang. Sejak saat itu, otomatis Pemprov DKI Jakarta mengelola secara langsung TPST Bantargebang.
medcom.id, Bekasi: Sejak Juli 2016, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta mengambil alih pengelolaan TPST Bantargebang dari pihak ketiga. Dinas Lingkungan hidup mengklaim kondisi TPST Bantargebang kini lebih baik.
"Saat ini keadaannya jauh lebih baik. Tertata lebih rapih dan bersih," ujar Kepala Satuan Pelaksana Pengolahan Energi Terbarukan TPST Bantargebang, Rizky Febrian kepada
Metrotvnews.com di kantornya, Rabu 16 Agustus 2017.
Ia mengatakan pihaknya selalu menjaga kebersihan lingkungan dengan cara mempekerjakan penyapu jalan. Selain itu kendaraan
road sweeper diarahkan di sekeliling area TPST Bantargebang.
"Meskipun ini TPST, memang tempatnya sampah, tapi saya tidak mau ada sampah berceceran di luar titik buang (dumping site)," imbuh Rizky.
Baca: Perjalanan Panjang Sampah Ibu Kota hingga ke Bantargebang
Selain itu, Rizky juga mengaku pihaknya telah melakukan penanaman 1040 batang pohon di sekeliling area TPST Bantargebang. Penghijauan dilakukan agar lebih rindang dan sedap dipandang mata.
Dari segi pelayanan, Rizky mengklaim telah menambah jumlah alat berat agar proses pengolahan sampah lebih optimal. Saat ditangani pihak ketiga, hanya ada 15 alat berat. Sehingga antrian truk-truk sampah bisa mengular sampai ke luar area TPST Bantargebang.
"Setelah di take over, kita sudah menambah jumlah alat berat hingga lebih dari 60 unit. Sehingga sudah tidak ada lagi antrian kendaraan sampah sampai ke jalan," lanjut Rizky.
Pada Juli 2016 lalu, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta memutuskan kontrak PT Godang Tua Jaya (GTJ) dan Navigat Organic Energy Indonesia (NOEI) sebagai pengelola TPST Bantargebang. Sejak saat itu, otomatis Pemprov DKI Jakarta mengelola secara langsung TPST Bantargebang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)