Jakarta: Pemprov DKI Jakarta mengadakan outbreak response immunization (ORI) difteri secara massal di dua wilayah, yakni Jakarta Barat dan Utara. Di Jakarta Barat, ORI mulai dilakukan di SMA Negeri 33 Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, penderita difteri sampai bulan Desember 2017 mencapai 25 orang. Penderita paling banyak berada di Jakarta Utara.
"Di Jakarta kasus meningkat. Dari empat kasus, sembilan kasus, 17 kasus, dan per hari ini 25 kasus. Ini not good news," kata Anies di SMA 33 Jakarta, Senin, 11 Desember 2017.
Baca: Difteri di DKI Masuk Kejadian Luar Biasa
Dari 25 kasus didominasi oleh penderita anak-anak berusia dua hingga 15 tahun. Sepertiga penderita adalah anak berusia lima tahun dan 16 persen dialami oleh anak berusia 15 tahun.
"Kita harus evaluasi secara menyeluruh mulai dari imunisasi dan surveilance. Untuk ORI kita prioritaskan di dua lokasi ini dengan sasaran anak berusia 15 tahun," ungkapnya.
Pemprov DKI Jakarta mengadakan outbreak response immunization (ORI) difteri--Medcom.id/Nur Azizah
Pada tahap pertama, Pemprov DKI Jakarta menyiapkan sekitar 1,2 juta vaksin difteri. ORI akan dilakukan sebanyak tiga kali dan bertahap.
"Hari ini kita ORI, lalu bukan depan ORI lagi, dan terakhir nanti enam bulan berikutnya," imbuh dia.
Dalam pelaksanaan ORI hadir pula Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Kapala Dinas Kesehatan DKI Koesmedi Priharto, dan Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi.
Jakarta: Pemprov DKI Jakarta mengadakan outbreak response immunization (ORI) difteri secara massal di dua wilayah, yakni Jakarta Barat dan Utara. Di Jakarta Barat, ORI mulai dilakukan di SMA Negeri 33 Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, penderita difteri sampai bulan Desember 2017 mencapai 25 orang. Penderita paling banyak berada di Jakarta Utara.
"Di Jakarta kasus meningkat. Dari empat kasus, sembilan kasus, 17 kasus, dan per hari ini 25 kasus. Ini
not good news," kata Anies di SMA 33 Jakarta, Senin, 11 Desember 2017.
Baca: Difteri di DKI Masuk Kejadian Luar Biasa
Dari 25 kasus didominasi oleh penderita anak-anak berusia dua hingga 15 tahun. Sepertiga penderita adalah anak berusia lima tahun dan 16 persen dialami oleh anak berusia 15 tahun.
"Kita harus evaluasi secara menyeluruh mulai dari imunisasi dan surveilance. Untuk ORI kita prioritaskan di dua lokasi ini dengan sasaran anak berusia 15 tahun," ungkapnya.
Pemprov DKI Jakarta mengadakan outbreak response immunization (ORI) difteri--Medcom.id/Nur Azizah
Pada tahap pertama, Pemprov DKI Jakarta menyiapkan sekitar 1,2 juta vaksin difteri. ORI akan dilakukan sebanyak tiga kali dan bertahap.
"Hari ini kita ORI, lalu bukan depan ORI lagi, dan terakhir nanti enam bulan berikutnya," imbuh dia.
Dalam pelaksanaan ORI hadir pula Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Kapala Dinas Kesehatan DKI Koesmedi Priharto, dan Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)