Jakarta: Spanduk bertuliskan penolakan terhadap keberadaan penampungan pencari suaka muncul di sekitar gedung eks Kodim di Kalideres, Jakarta Barat.
"Yang terhormat Bapak Gubernur, ini kompleks perumahan bukan tempat penampungan. Banyak tempat lain yang lebih layak, " demikian bunyi salah satu tulisan yang terletak persis di depan penampungan pencari suaka, Kalideres, Jakarta, Sabtu, 13 Juli 2019.
Tulisan yang dituangkan dalam bentuk spanduk itu diklaim merupakan bentuk keresahan warga DKI terutama yang tinggal di sekitar tempat penampungan. Salah seorang warga, Yani, 33, mengaku kedatangan pencari suaka membuat kawasan tempat tinggalnya kotor dan kumuh.
"Sebelumnya kan mereka bikin tenda di sana dekat kantor imigrasi, saya merasa teganggu karena bikin kotor dan terkesan kumuh," kata Yani.
Baca juga: Pencari Suaka Tagih Janji UNHCR
Kendati keberadaan para pencaari suaka tak mengganggu, Yani merasa asing dan takut dengan keberadaan mereka. "Kalau rasa takut pasti ada namanya mereka kan orang asing," ucapnya.
Para pencari suaka dari Afghanistan, Somalia, dan Sudan sudah hampir tiga hari menempati gedung eks Kodim, Kalideres, Jakarta Barat. Mereka sebelumnya menggelar alas dan denda di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Sejauh ini tercatat sebanyak 1.100 orang pengungsi menempati gedung dua lantai eks kantor kodim tersebut. Pemprov DKI pun memberikan bantuan kemanusiaan kepada para pencari suaka untuk satu minggu ke depan.
Jakarta: Spanduk bertuliskan penolakan terhadap keberadaan penampungan pencari suaka muncul di sekitar gedung eks Kodim di Kalideres, Jakarta Barat.
"Yang terhormat Bapak Gubernur, ini kompleks perumahan bukan tempat penampungan. Banyak tempat lain yang lebih layak, " demikian bunyi salah satu tulisan yang terletak persis di depan penampungan pencari suaka, Kalideres, Jakarta, Sabtu, 13 Juli 2019.
Tulisan yang dituangkan dalam bentuk spanduk itu diklaim merupakan bentuk keresahan warga DKI terutama yang tinggal di sekitar tempat penampungan. Salah seorang warga, Yani, 33, mengaku kedatangan pencari suaka membuat kawasan tempat tinggalnya kotor dan kumuh.
"Sebelumnya kan mereka bikin tenda di sana dekat kantor imigrasi, saya merasa teganggu karena bikin kotor dan terkesan kumuh," kata Yani.
Baca juga:
Pencari Suaka Tagih Janji UNHCR
Kendati keberadaan para pencaari suaka tak mengganggu, Yani merasa asing dan takut dengan keberadaan mereka. "Kalau rasa takut pasti ada namanya mereka kan orang asing," ucapnya.
Para pencari suaka dari Afghanistan, Somalia, dan Sudan sudah hampir tiga hari menempati gedung eks Kodim, Kalideres, Jakarta Barat. Mereka sebelumnya menggelar alas dan denda di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Sejauh ini tercatat sebanyak 1.100 orang pengungsi menempati gedung dua lantai eks kantor kodim tersebut. Pemprov DKI pun memberikan bantuan kemanusiaan kepada para pencari suaka untuk satu minggu ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)