Jakarta: Jumlah pengguna kereta rel listrik (KRL) pada penerapan denda tilang sistem ganjil-genap, Senin, 10 Agustus 2020, menunjukkan penurunan. Jumlah pengguna hingga pukul 08.00 WIB mencapai 108.916 orang.
"Tidak jauh berbeda dengan Senin, 3 Agustus lalu pada waktu yang sama di mana tercatat sebanyak 109.116 pengguna KRL," ucap VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba, lewat keterangan tertulis, Senin, 10 Agustus 2020.
Anne menyebut antrean pengguna KRL di sejumlah stasiun berlangsung tertib dan kondusif. Pergerakan antrean lancar karena mayoritas pengguna telah memakai kartu multi trip (KMT), kartu uang elektronik bank, serta tiket kode QR.
"Dengan menggunakan pilihan transaksi non tunai tersebut, para pengguna tidak perlu antre di loket setiap akan naik KRL untuk membeli atau mengisi ulang tiket harian berjaminan (THB) maupun antre melakukan refund uang jaminan setelah menggunakan KRL," ucap dia.
(Baca: Pelanggar Ganjil Genap Mulai Ditilang Hari Ini)
PT KCI mencatat persentase pengguna KRL yang memanfaatkan transaksi non tunai mencapai hampir 80 persen. Sebanyak 52 persen menggunakan KMT, 25 persen menggunakan kartu uang elektronik bank, dan 23 persen pengguna THB.
"Bertambahnya pengguna yang memanfaatkan transaksi non tunai tidak lepas dari delapan stasiun yang telah ditetapkan sebagai stasiun khusus KMT yaitu Stasiun Bogor, Cilebut, Cikarang, Palmerah, UI, Sudirman, Cikini, dan Taman Kota," ungkap Anne.
PT KCI secara bertahap akan menambah jumlah stasiun KMT. Sebab transaksi non tunai dapat mengurangi risiko tertular covid-19 serta mengurangi interaksi langsung dengan petugas.
Anne mengajak seluruh pengguna KRL tetap mengikuti berbagai protokol kesehatan, terutama menggunakan masker. Para pengguna yang tidak menggunakan masker tak diizinkan masuk ke area stasiun dan menggunakan KRL.
"Masker hendaknya tidak dilepas maupun diturunkan dari mulut dan hidung selama berada di area stasiun maupun KRL. Hal ini merupakan upaya yang dapat kita lalukan untuk kesehatan bersama saat menggunakan transportasi publik," tutur Anne.
Jakarta: Jumlah pengguna kereta rel listrik (KRL) pada penerapan denda tilang sistem ganjil-genap, Senin, 10 Agustus 2020, menunjukkan penurunan. Jumlah pengguna hingga pukul 08.00 WIB mencapai 108.916 orang.
"Tidak jauh berbeda dengan Senin, 3 Agustus lalu pada waktu yang sama di mana tercatat sebanyak 109.116 pengguna KRL," ucap VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba, lewat keterangan tertulis, Senin, 10 Agustus 2020.
Anne menyebut antrean pengguna KRL di sejumlah stasiun berlangsung tertib dan kondusif. Pergerakan antrean lancar karena mayoritas pengguna telah memakai kartu multi trip (KMT), kartu uang elektronik bank, serta tiket kode QR.
"Dengan menggunakan pilihan transaksi non tunai tersebut, para pengguna tidak perlu antre di loket setiap akan naik KRL untuk membeli atau mengisi ulang tiket harian berjaminan (THB) maupun antre melakukan
refund uang jaminan setelah menggunakan KRL," ucap dia.
(Baca:
Pelanggar Ganjil Genap Mulai Ditilang Hari Ini)
PT KCI mencatat persentase pengguna KRL yang memanfaatkan transaksi non tunai mencapai hampir 80 persen. Sebanyak 52 persen menggunakan KMT, 25 persen menggunakan kartu uang elektronik bank, dan 23 persen pengguna THB.
"Bertambahnya pengguna yang memanfaatkan transaksi non tunai tidak lepas dari delapan stasiun yang telah ditetapkan sebagai stasiun khusus KMT yaitu Stasiun Bogor, Cilebut, Cikarang, Palmerah, UI, Sudirman, Cikini, dan Taman Kota," ungkap Anne.
PT KCI secara bertahap akan menambah jumlah stasiun KMT. Sebab transaksi non tunai dapat mengurangi risiko tertular covid-19 serta mengurangi interaksi langsung dengan petugas.
Anne mengajak seluruh pengguna KRL tetap mengikuti berbagai protokol kesehatan, terutama menggunakan masker. Para pengguna yang tidak menggunakan masker tak diizinkan masuk ke area stasiun dan menggunakan KRL.
"Masker hendaknya tidak dilepas maupun diturunkan dari mulut dan hidung selama berada di area stasiun maupun KRL. Hal ini merupakan upaya yang dapat kita lalukan untuk kesehatan bersama saat menggunakan transportasi publik," tutur Anne.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)