Jakarta: Unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker) pada Selasa, 20 Oktober 2020, menyisakan 2,1 ton sampah. Sisa demo tersebar di kawasan Monumen Nasional (Monas) dan sekitarnya.
"Begitu massa mulai membubarkan diri petugas langsung gerak cepat mengangkut sampah sisa aksi penyampaian pendapat yang ada di jalan, trotoar, dan JPO. Total 2,1 ton sampah kami angkut," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih dalam keterangan tertulis, Selasa, 20 Oktober 2020.
Sebanyak 200 petugas kebersihan diterjunkan membersihkan sampah di sekitar lokasi unjuk rasa menolak omnibus law. Seperti di Silang Monas, Jalan Kebon Sirih, Tugu Tani, Jalan Budi Kemuliaan, dan Jalan Abdul Muis.
Baca: 33 Orang Diduga Kelompok Anarko Ditahan
Andono menyebut hujan deras tidak menjadi halangan bagi petugas kebersihan. Penanganan sampah usai demonstrasi rampung.
"Kami langsung tangani secepatnya supaya sampah tidak menimbulkan genangan air karena saluran dan tali-tali air tersumbat," jelasnya.
Sejumlah alat kebersihan digunakan ntuk menunjang kerja petugas. Sebanyak 24 unit armada kebersihan diturunkan untuk mengangkut sampah. Alat tersebut terdiri atas tiga unit truk sampah tiper, sembilan unit truk sampah anorganik, enam unit penyapu jalan otomatis, dan enam unit mobil bak.
Jakarta: Unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja (
Ciptaker) pada Selasa, 20 Oktober 2020, menyisakan 2,1 ton sampah. Sisa demo tersebar di kawasan Monumen Nasional (Monas) dan sekitarnya.
"Begitu
massa mulai membubarkan diri petugas langsung gerak cepat mengangkut sampah sisa aksi penyampaian pendapat yang ada di jalan, trotoar, dan JPO. Total 2,1 ton sampah kami angkut," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup
DKI Jakarta, Andono Warih dalam keterangan tertulis, Selasa, 20 Oktober 2020.
Sebanyak 200 petugas kebersihan diterjunkan membersihkan sampah di sekitar lokasi unjuk rasa menolak
omnibus law. Seperti di Silang Monas, Jalan Kebon Sirih, Tugu Tani, Jalan Budi Kemuliaan, dan Jalan Abdul Muis.
Baca: 33 Orang Diduga Kelompok Anarko Ditahan
Andono menyebut hujan deras tidak menjadi halangan bagi petugas kebersihan. Penanganan sampah usai demonstrasi rampung.
"Kami langsung tangani secepatnya supaya sampah tidak menimbulkan genangan air karena saluran dan tali-tali air tersumbat," jelasnya.
Sejumlah alat kebersihan digunakan ntuk menunjang kerja petugas. Sebanyak 24 unit armada kebersihan diturunkan untuk mengangkut sampah. Alat tersebut terdiri atas tiga unit truk sampah tiper, sembilan unit truk sampah anorganik, enam unit penyapu jalan otomatis, dan enam unit mobil bak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)