Jakarta: Sebanyak 24 pasien korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, masih dirawat intensif di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) saat ini. Puluhan pasien itu terdiri dari kategori balita, remaja, dan dewasa.
"Kami masih merawat 24 pasien, itu terdiri dari laki-laki 15, perempuan ada sembilan. Kalau dari kategori umur, ada tiga pasien kami yang balita, tiga pasien yang remaja, sisanya 18 pasien itu dewasa," ujar Direktur RSPP dr Theryoto di Jakarta, Senin, 6 Maret 2023.
Theryoto mengungkapkan sebelumnya ada 26 pasien korban luka bakar dibawa ke RSPP. Namun, dua meninggal akibat luka bakar yang cukup parah.
Dia mengungkap rerata pasien yang masih dirawat mengalami luka bakar mulai dari 50 sampai 95 persen. Dia menyebut satu persen luka bakar ialah telapak tangan.
"Kalau mau dibilang luka berat, semua nya 24 berat, di atas 50-95 persen," ungkap dia.
Dia mengaku pihaknya belum bisa memastikan durasi waktu yang dibutuhkan pasien untuk penyembuhan dari luka bakar. Kondisi pasien nantinya selalu di cek setiap hari.
"Tapi kami usahakan semaksimal mungkin, mudah-mudahan hari demi hari itu akan bisa cukup berkembang nanti kita lihat hari per hari, karena perjalanan penyakit, pengobatan dan daya tahan tubuh pasien itu akan berpengaruh," jelas Theryoto. (Rizky Naziah)
Jakarta: Sebanyak 24 pasien korban
kebakaran Depo Pertamina Plumpang, masih dirawat intensif di Rumah Sakit Pusat Pertamina (
RSPP) saat ini. Puluhan pasien itu terdiri dari kategori balita, remaja, dan dewasa.
"Kami masih merawat 24 pasien, itu terdiri dari laki-laki 15, perempuan ada sembilan. Kalau dari kategori umur, ada tiga pasien kami yang balita, tiga pasien yang remaja, sisanya 18 pasien itu dewasa," ujar Direktur RSPP dr Theryoto di Jakarta, Senin, 6 Maret 2023.
Theryoto mengungkapkan sebelumnya ada 26
pasien korban luka bakar dibawa ke RSPP. Namun, dua meninggal akibat luka bakar yang cukup parah.
Dia mengungkap rerata pasien yang masih dirawat mengalami luka bakar mulai dari 50 sampai 95 persen. Dia menyebut satu persen luka bakar ialah telapak tangan.
"Kalau mau dibilang luka berat, semua nya 24 berat, di atas 50-95 persen," ungkap dia.
Dia mengaku pihaknya belum bisa memastikan durasi waktu yang dibutuhkan pasien untuk penyembuhan dari luka bakar. Kondisi pasien nantinya selalu di cek setiap hari.
"Tapi kami usahakan semaksimal mungkin, mudah-mudahan hari demi hari itu akan bisa cukup berkembang nanti kita lihat hari per hari, karena perjalanan penyakit, pengobatan dan daya tahan tubuh pasien itu akan berpengaruh," jelas Theryoto.
(Rizky Naziah) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)