Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tak akan hadir dalam festival musik elektronik Djakarta Warehouse Project (DWP). Sandiaga tak suka aliran musik itu.
"Saya nggak diundang dan kayaknya ketuaan deh kalau saya datang. Saya juga enggak terlalu suka rave party karena enggak ada melodinya," kata Sandi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 13 Desember 2017.
Dia mengaku lebih suka musik reggae. Sehingga urung datang.
Tapi, dua anaknya Ameera Atheefa Uno dan Anneesha Atheera Uno menyukai musik elekronik. Salah satu dari mereka mungkin hadir dalam acara itu.
"Ameera lagi sekolah di luar negeri, Atheera rencananya pulang (ke Indonesia). Tapi enggak tahu niat (datang) ke acara itu atau tidak," tutur dia.
Sandi mengaku khawatir bila anaknya datang ke acara musik itu. Namun ia percaya anaknya tidak melakukan hal aneh.
(Baca juga: Sandiaga Ingin DWP Kental Budaya Lokal)
"Tapi mereka komitmen sama ibunya, enggak minum alkohol dan enggak meninggalkan salat. Bagaimanapun kita orang tua, tapi mereka juga sudah dewasa," ujar dia.
Sebelumnya, Lembaga Bantuan Hukum Kebangkitan Jawara dan Pengacara (LBH Bang Japar) dan Front Pembela Islam (FPI) menolak DWP. Acara musik bertaraf Internasional itu dinilai merusak moral bangsa dan agama.
DWP merupakan festival musik elektronik. Acara ini sudah berlangsung kurang lebih delapan tahun
Tahun lalu, DWP berhasil mendatangkan 90.000 penonton selama dua hari penyelenggaraan. Ini menjadikan DWP sebagai festival musik dance terbesar di Asia.
Sama seperti tahun lalu, DWP 2017 digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada 15 dan 16 Desember.
Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tak akan hadir dalam festival musik elektronik Djakarta Warehouse Project (DWP). Sandiaga tak suka aliran musik itu.
"Saya nggak diundang dan kayaknya ketuaan deh kalau saya datang. Saya juga enggak terlalu suka
rave party karena enggak ada melodinya," kata Sandi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 13 Desember 2017.
Dia mengaku lebih suka musik reggae. Sehingga urung datang.
Tapi, dua anaknya Ameera Atheefa Uno dan Anneesha Atheera Uno menyukai musik elekronik. Salah satu dari mereka mungkin hadir dalam acara itu.
"Ameera lagi sekolah di luar negeri, Atheera rencananya pulang (ke Indonesia). Tapi enggak tahu niat (datang) ke acara itu atau tidak," tutur dia.
Sandi mengaku khawatir bila anaknya datang ke acara musik itu. Namun ia percaya anaknya tidak melakukan hal aneh.
(Baca juga:
Sandiaga Ingin DWP Kental Budaya Lokal)
"Tapi mereka komitmen sama ibunya, enggak minum alkohol dan enggak meninggalkan salat. Bagaimanapun kita orang tua, tapi mereka juga sudah dewasa," ujar dia.
Sebelumnya, Lembaga Bantuan Hukum Kebangkitan Jawara dan Pengacara (LBH Bang Japar) dan Front Pembela Islam (FPI) menolak DWP. Acara musik bertaraf Internasional itu dinilai merusak moral bangsa dan agama.
DWP merupakan festival musik elektronik. Acara ini sudah berlangsung kurang lebih delapan tahun
Tahun lalu, DWP berhasil mendatangkan 90.000 penonton selama dua hari penyelenggaraan. Ini menjadikan DWP sebagai festival musik dance terbesar di Asia.
Sama seperti tahun lalu, DWP 2017 digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada 15 dan 16 Desember.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)