Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah--Medcom.id/Nur Azizah
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah--Medcom.id/Nur Azizah

DKI Targetkan 216 Angkot Terintegrasi Ok Otrip

Damar Iradat • 19 Januari 2018 13:48
Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan akan ada 216 angkutan kota (angkot) yang terintegrasi dengan One Karcis One Trip (OK Otrip). Selama masa uji coba ini, baru ada 100 angkot yang terintegrasi. 
 
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan saat ini masih mencari operator-operator yang ingin bergabung dengan OK Otrip. Mereka juga akan membuat rute lainnya untuk angkot yang terintegrasi Ok Otrip.
 
"Karena target kami pada 2018 ada 216 armada angkot bisa terintegrasi," kata Andri di Jati Baru, Jakarta Pusat, Jumat, 19 Januari 2018.

Baca: Menjajal Transportasi Satu Tarif ala Anies-Sandi
 
Andri melanjutkan, untuk merealisasikannya, uji coba program akan terus berjalan sambil menunggu lelang mesin tap. Selain itu, pihaknya juga masih menunggu proses administrasi untuk pengintegrasian dengan TransJakarta. 
 
"Jadi, administrasi untuk pengintegrasian operator yang akan beroperasi di bawah manajemen TransJakarta jalan saja," tegasnya. 
 
Andri menambahkan salah satu syarat Ok Otrip berjalan optimal adalah harus terintegrasinya layanan, rute, manajemen, dan pembayaran. Sementara ini, selama masa uji coba, minimal angkot terintegrasi dengan layanan TransJakarta. 
 
Hal ini, lanjutnya, agar para penumpang yang menggunakan layanan Ok Otrip bisa melakukan perjalanan lanjutan dan sudah ada moda transportasinya. Selama masa uji coba, angkot yang bergabung akan ditempeli stiker di depan serta body kiri dan kanan angkot untuk membedakan dengan angkot lain. 
 
"Kedua, membedakannya, dia punya mesin tap in tap out. Ini juga untuk bisa memonitor data perjalanan orang, sehingga kita bisa memastikan berapa jumlah armada yang dibutuhkan dalam trayek tersebut," jelasnya. 
 
Andri memaparkan, hal itu diberlakukan agar trayek-trayek tersebut tidak timpang. Sehingga, angkot juga lebih profesional dan tidak ada inefisiensi dalam pemberian PSO. 
 
Saat ini, kata dia, sudah ada empat rute yang diuji coba, yakni di Duren Sawit, Rorotan-Marunda, Pondok Gede-Kampung Rambutan, serta Jelambar-Pondok Labu. 
 
Andri mengakui jika banyak masyarakat belum mengetahui soal uji coba program Ok Otrip. Padahal, Pemprov sudah menyediakan 100 ribu kartu Ok Otrip. 
 
"Karena pada saat kita uji coba, kita juga siapkan onboard dari petugas Dishub, dari situlah fungsinya di samping berikan sosialisasi, menyurvei, juga dia evaluasi kelakuan supir sudah berubah apa belum. Sehingga kita dapat data yang jelas. Jadi, kita yakin Ok Otrip bermanfaat untuk masyarakat," tandas Andri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan