Jakarta: Organda DKI Jakarta berharap semua angkutan kota (angkot) bergabung dengan program Ok Otrip Pemerintah DKI. Tujuannya, agar tidak ada lagi angkot yang dikejar target setoran dengan mengedepankan kuantitas penumpang.
Dewan Pimpinan Unit Organda Angkutan Lingkungan DKI, Petrus Tukimin, mengatakan sepakat bergabung dengan program OK Otrip. Program itu membuat pihaknya fokus memperbaiki kualitas layanan.
“Pelayanan yang maksimal dan kualitasnya. Bukan kuantitas penumpang. Kuantitas kan buat penumpang ditumpuk kayak ikan,” kata Petrus di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa, 30 Januari 2018.
Organda akan membenahi konsep angkot. Rencananya, angkot yang baru memiliki tempat duduk menghadap ke depan dan dilengkapi pendingin (AC).
Baca: Menjajal Transportasi Satu Tarif ala Anies-Sandi
Selain itu, Pemerintah dan Organda akan menentukan rute dan tarif yang dikenakan. Sehingga sopir angkot bisa tenang dan tak kebut-kebutan mengejar penumpang.
“Karena kendaraannya sudah bagus dan kita tidak mementingkan jumlah penumpang lagi. Karena kita sudah disubsidi dengan rute yang telah ditentukan,” terang Petrus.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan akan memberikan subsidi kepada pengusaha transportasi. Diharapkan, angkot yang bergabung dengan OK Otrip bisa bersinergi dengan transportasi massal TransJakarta.
“Kita harus bersanding dan merangkul para pengusaha transportasi ini untuk ikut bergabung dalam OK Otrip,” kata Sandi.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/ob3AvLmK" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Organda DKI Jakarta berharap semua angkutan kota (angkot) bergabung dengan program Ok Otrip Pemerintah DKI. Tujuannya, agar tidak ada lagi angkot yang dikejar target setoran dengan mengedepankan kuantitas penumpang.
Dewan Pimpinan Unit Organda Angkutan Lingkungan DKI, Petrus Tukimin, mengatakan sepakat bergabung dengan program OK Otrip. Program itu membuat pihaknya fokus memperbaiki kualitas layanan.
“Pelayanan yang maksimal dan kualitasnya. Bukan kuantitas penumpang. Kuantitas kan buat penumpang ditumpuk kayak ikan,” kata Petrus di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa, 30 Januari 2018.
Organda akan membenahi konsep angkot. Rencananya, angkot yang baru memiliki tempat duduk menghadap ke depan dan dilengkapi pendingin (AC).
Baca: Menjajal Transportasi Satu Tarif ala Anies-Sandi
Selain itu, Pemerintah dan Organda akan menentukan rute dan tarif yang dikenakan. Sehingga sopir angkot bisa tenang dan tak kebut-kebutan mengejar penumpang.
“Karena kendaraannya sudah bagus dan kita tidak mementingkan jumlah penumpang lagi. Karena kita sudah disubsidi dengan rute yang telah ditentukan,” terang Petrus.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan akan memberikan subsidi kepada pengusaha transportasi. Diharapkan, angkot yang bergabung dengan OK Otrip bisa bersinergi dengan transportasi massal TransJakarta.
“Kita harus bersanding dan merangkul para pengusaha transportasi ini untuk ikut bergabung dalam OK Otrip,” kata Sandi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)