Jakarta: Jelang Ramadan sejumlah titik trotoar di Tanah Abang, Jakarta Pusat, semakin semrawut. Salah satunya trotoar di Jalan Jatibaru yang disesaki pedagang kaki lima (PKL) yang mencoba peruntungan dengan pedagang.
PKL yang memadati trotoar tak ayal menghalangi lalu lintas pejalan kaki. Fajar, salah satunya. Dia menyebut PKL 'memakan' jalur yang membuat pejalan kaki tak nyaman saat melintas.
“Kurang sadar itu PKL. Kita (pejalan kaki) kurang nyaman jadinya,” ujarnya kepada Medcom.id, Kamis, April 2019.
Baca juga: Jelang Ramadan, Pedagang di Skybridge Tanah Abang Kebanjiran Untung
Fajar mengakui keberadaan jembatan penyebarang cukup optimal mengurangi kepadatan. Namun tetap saja keberadaan PKL mesti diatur agar tak memblokade trotoar.
Senada dengan Fajar, pejalan kaki lainnya yakni Rahmi mengatakan keberadaan PKL membuatnya tak leluasa saat melintas. Ia terpaksa harus berdesakan dengan pejalan kaki lain.
“Desek-desakan, capek,” ujar Rahmi singkat.
Ia menilai jembatan penyeberangan tak efektif. Ada tidaknya JPM tak berpengaruh sebab PKL tetap mendominasi lokasi.
Pantauan Medcom.id, lalu lintas pejalan kaki cukup padat dan berdesakan dengan PKL. Mayoritas PKL menjajakan pakaian hingga aksesoris.
Jakarta: Jelang Ramadan sejumlah titik trotoar di Tanah Abang, Jakarta Pusat, semakin semrawut. Salah satunya trotoar di Jalan Jatibaru yang disesaki pedagang kaki lima (PKL) yang mencoba peruntungan dengan pedagang.
PKL yang memadati trotoar tak ayal menghalangi lalu lintas pejalan kaki. Fajar, salah satunya. Dia menyebut PKL 'memakan' jalur yang membuat pejalan kaki tak nyaman saat melintas.
“Kurang sadar itu PKL. Kita (pejalan kaki) kurang nyaman jadinya,” ujarnya kepada
Medcom.id, Kamis, April 2019.
Baca juga:
Jelang Ramadan, Pedagang di Skybridge Tanah Abang Kebanjiran Untung
Fajar mengakui keberadaan jembatan penyebarang cukup optimal mengurangi kepadatan. Namun tetap saja keberadaan PKL mesti diatur agar tak memblokade trotoar.
Senada dengan Fajar, pejalan kaki lainnya yakni Rahmi mengatakan keberadaan PKL membuatnya tak leluasa saat melintas. Ia terpaksa harus berdesakan dengan pejalan kaki lain.
“Desek-desakan, capek,” ujar Rahmi singkat.
Ia menilai jembatan penyeberangan tak efektif. Ada tidaknya JPM tak berpengaruh sebab PKL tetap mendominasi lokasi.
Pantauan
Medcom.id, lalu lintas pejalan kaki cukup padat dan berdesakan dengan PKL. Mayoritas PKL menjajakan pakaian hingga aksesoris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)