Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan perubahan rute light rapid transit (LRT) Velodrome Rawamangun-Dukuh Atas belum final. Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengubah proyek menjadi rute Velodrome Rawa Mangun-Klender-Pondok Bambu-Halim masih dibahas.
"Semua masih dalam kajian, belum diputuskan. Ada kajian-kajian tentang LRT sebelumnya dan dari Kelapa Gading, Velodrom, Dukuh Atas, kemudian ada line sampai Klender, semua dalam kajian," kata Ahmad Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Selasa, 10 November 2020.
Riza mengatakan LRT ???????menuju Dukuh Atas tetap perlu untuk dilanjutkan. Namun, rute yang dipriotaskan untuk dibangun masih menjadi pembahasan. Dia pun enggan berbicara lebih banyak hingga keputusan resmi keluar.
"Nanti diumumkan pada waktunya, ini semuanya proses didiskusikan, dibahas dengan semua instansi terkait. Termasuk dengan pemerintah pusat, yakni Kementeria Perhubungna," katanya.
Baca: Legislator DKI Sentil Rencana Anies Hapus Rute LRT
Sebelumnya, anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta Eneng Malianasari mempertanyakan langkah Gubernur Anies Baswedan yang menghapus rute LRT
Velodrome Rawamangun-Dukuh Atas.
Menurut Eneng, rute LRT sebelumnya sudah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 5 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek tahun 2018-2029. Dalam perpres itu, proyek LRT Jakarta masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Dengan menghapus rute Velodrome-Dukuh Atas, kata Eneng, malah "mengacak-acak" rute yang telah ditetapkan dan bisa mematikan proyek ini.
Menurut Eneng, penghapusan itu disampaikan dalam pemaparan Dinas Perhubungan pada 22 Oktober 2020. Gubernur Anies, kata dia, juga sudah mengirimkan surat perubahan rute ke Kementerian Perhubungan pada 17 September 2020.
Jakarta: Wakil Gubernur
DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan perubahan rute
light rapid transit (
LRT) Velodrome Rawamangun-Dukuh Atas belum final. Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengubah proyek menjadi rute Velodrome Rawa Mangun-Klender-Pondok Bambu-Halim masih dibahas.
"Semua masih dalam kajian, belum diputuskan. Ada kajian-kajian tentang LRT sebelumnya dan dari Kelapa Gading, Velodrom, Dukuh Atas, kemudian ada line sampai Klender, semua dalam kajian," kata Ahmad Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Selasa, 10 November 2020.
Riza mengatakan LRT ???????menuju Dukuh Atas tetap perlu untuk dilanjutkan. Namun, rute yang dipriotaskan untuk dibangun masih menjadi pembahasan. Dia pun enggan berbicara lebih banyak hingga keputusan resmi keluar.
"Nanti diumumkan pada waktunya, ini semuanya proses didiskusikan, dibahas dengan semua instansi terkait. Termasuk dengan pemerintah pusat, yakni Kementeria Perhubungna," katanya.
Baca:
Legislator DKI Sentil Rencana Anies Hapus Rute LRT
Sebelumnya, anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
DPRD DKI Jakarta Eneng Malianasari mempertanyakan langkah Gubernur Anies Baswedan yang menghapus rute LRT
Velodrome Rawamangun-Dukuh Atas.
Menurut Eneng, rute LRT sebelumnya sudah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 5 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek tahun 2018-2029. Dalam perpres itu, proyek LRT Jakarta masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Dengan menghapus rute Velodrome-Dukuh Atas, kata Eneng, malah "mengacak-acak" rute yang telah ditetapkan dan bisa mematikan proyek ini.
Menurut Eneng, penghapusan itu disampaikan dalam pemaparan Dinas Perhubungan pada 22 Oktober 2020. Gubernur Anies, kata dia, juga sudah mengirimkan surat perubahan rute ke Kementerian Perhubungan pada 17 September 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)