Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan Sekretaris Daerah (Sekda) Saefullah selalu menyembunyikan kondisinya saat dirawat di rumah sakit (RS) karena terpapar virus korona (covid-19). Virus berbahaya ini menyebabkan Saefullah mengembuskan napas terakhir.
Anies bercerita kondisi kesehatan Saefullah menurun pada rapat paripurna di Gedung DPRD DKI untuk membahas pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2019, Senin, 7 September 2020. Saefullah meminta izin untuk pulang lebih dulu.
Permintaan ini sempat membuat Anies heran. Pasalnya, Saefullah dikenal sebagai pekerja keras. Akhirnya Anies mengizinkan orang nomor tiga di DKI Jakarta tersebut untuk pulang terlebih dulu dari arena paripurna.
"Ketika Pak Sekda pamit hari Senin untuk pulang, saat itu cuman bilang enggak enak badan. Kita komunikasi terus Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu, tiap hari kita komunikasi," ucap Anies di Jakarta, Rabu, 16 September 2020.
Dari Dinas Kesehatan DKI, Anies baru mendapatkan kabar perkembangan kondisi Saefullah yang sebenarnya setelah dirawat di RS Metropolitan Medical Centre (MMC) sejak Selasa, 8 September 2020. Pasalnya, Saefullah selalu mengaku baik-baik saja kepada Anies.
"Hari Minggu (13 September 2020), Dinas Kesehatan menyampaikan bahwa Sekda harus dirawat di ICU (unit perawatan intensif). Jam 01.00 WIB dia kirim WA (WhatsApp) menyampaikan, 'Pak Gub saya pindah ke RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto)'," jelas Anies.
Pada Senin, 14 September 2020, Saefullah mengaku kondisinya sudah stabil kepada Anies. Sejatinya, kondisi Saefullah sudah menurun. Sesudah masuk ke ruang ICU, Anies menyebut komunikasi dengan mantan Wali Kota Jakarta Pusat itu terputus.
Anies melihat apa yang dilakukan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta itu menunjukkan keteladanan yang tangguh dan tidak mudah menyerah. Sikap ini diharap bisa diikuti jajaran pegawai negeri sipil (PNS) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.
"Bagi keluarga ini sebuah kehilangan yang amat besar, bagi kita juga di Pemprov DKI kehilangan yang amat besar. Tapi saya percaya Pak Sekda ini diwafatkan sebagai seorang syuhada yang wafat akibat terkena wabah di mana dia berjuang untuk menyelesaikan wabah dan menyelamatkan warga Jakarta," ucap Anies.
Baca: Wafatnya Sekda DKI Diharapkan Jadi Pengingat
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu berharap keluarga almarhum terus membawa nama baik Saefullah. Anies kagum kepada Saefullah yang berasal dari dari kampung kecil di Rorotan, Jakarta Utara, tetapi kariernya mencapai puncak tertinggi serta memberikan manfaat kepada banyak orang.
"Mari kita semua yang ditinggalkan ambil pengalaman, hikmah, keteladanan, dari hidup Pak Sekda yang kehadirannya bermakna pada diri kita masing masing," ungkap Anies.
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan Sekretaris Daerah (Sekda) Saefullah selalu menyembunyikan kondisinya saat dirawat di rumah sakit (RS) karena terpapar virus korona (
covid-19). Virus berbahaya ini menyebabkan Saefullah mengembuskan napas terakhir.
Anies bercerita kondisi kesehatan Saefullah menurun pada rapat paripurna di Gedung DPRD DKI untuk membahas pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2019, Senin, 7 September 2020. Saefullah meminta izin untuk pulang lebih dulu.
Permintaan ini sempat membuat Anies heran. Pasalnya, Saefullah dikenal sebagai pekerja keras. Akhirnya Anies mengizinkan orang nomor tiga di DKI Jakarta tersebut untuk pulang terlebih dulu dari arena paripurna.
"Ketika Pak Sekda pamit hari Senin untuk pulang, saat itu cuman bilang enggak enak badan. Kita komunikasi terus Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu, tiap hari kita komunikasi," ucap Anies di Jakarta, Rabu, 16 September 2020.
Dari Dinas Kesehatan DKI, Anies baru mendapatkan kabar perkembangan kondisi Saefullah yang sebenarnya setelah dirawat di RS Metropolitan Medical Centre (MMC) sejak Selasa, 8 September 2020. Pasalnya, Saefullah selalu mengaku baik-baik saja kepada Anies.
"Hari Minggu (13 September 2020), Dinas Kesehatan menyampaikan bahwa Sekda harus dirawat di ICU (unit perawatan intensif). Jam 01.00 WIB dia kirim WA (WhatsApp) menyampaikan, 'Pak Gub saya pindah ke RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto)'," jelas Anies.